PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD BAB 4 Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas

 on Thursday, June 23, 2016  

Contoh PTK Kenaikan Pangkat - PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD BAB 4 Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas - Berikut ini contoh laporan PTK lengkap untuk kenaikan pangkat Guru SD Kelas 5 dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS tentang Kenampakan Buatan di Indonesia melalui Penggunaan Pendekatan Pembelajaran VCT di Kelas V SD.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan
Kegiatan survey awal dilakukan sebelum pelaksanaan proses penelitian tindakan kelas berlangsung yang dimaksudkan untuk mengetahui keadaan sebenarnya tentang kondisi pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa kelas IV SD negeri ..... Hasil kegiatan tersebut dapat diketahui sebagai berikut:
1. Siswa kelas IV SD Negeri .... Kecamatan .... Kabupaten .... Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 14 siswa putra dan 12 siswa putri. Setelah dilakukan survey awal pembelajaran pasing atas bola voli mini, maka dapat dilihat bahwa pembelajaran kurang berhasil.
2. Perhatian siswa tidak terfokus pada pembelajaran, terutama pada saat guru menyampaikan materi, hal itu disebabkan oleh karena guru belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam materi pasing atas bola voli mini.
3. Informasi hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa kesulitan dan kurang tertarik dalam menerima materi pembelajaran. Hal ini terbukti saat dilakukan pengamatan langsung di lapangan. Siswa terlihat acuh dan bermain sendiri ketika pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa yang tetap asik berbicara sendiri dengan teman ketika guru menyampaikan materi. Sebagian siswa merasa takut dan canggung ketika guru memberikan materi, sehingga mereka kurang dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru.

PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD BAB 4 Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas

4. Hasil penilaian pratindakan terhadap pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa masih rendah, hanya 11 siswa (42%) yang telah mampu melakukan pasing atas dengan benar.
Melalui deskripsi data awal, masing-masing aspek menunjukkan kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang, maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil belajar pasing atas bola voli mini siswa kelas IV SD Negeri .... dengan menggunakan metode bantuan tutor sebaya.
Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
1. Siklus I
Pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini pada siklus I menggunakan metode bantuan tutor sebaya. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing kelompok mendapat bantuan 1 orang tutor sebaya.

a. Perencanaan
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I menggunakan metode bantuan tutor sebaya. Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, dilakukan persiapan terakhir, yaitu:
1) Langkah awal dalam perencanaan adalah peneliti memeriksa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, mencermati setiap butir yang akan direncanakan.
2) Peneliti mempersiapkan kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi.
3) Peneliti memeriksa alat yang akan digunakan, mencoba menggunakan alat, dan mensimulasikan hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus.
4) Peneliti memilih 3 siswa yang berprestasi akademik, mempunyai kemampuan pengetahuan, pemahaman dan analisa yang baik serta kemampuan merespon permasalahan sebagai tutor sebaya untuk memberikan bimbingan dan adaptasi dalam satu kelompok. Dalam setiap kelompok yang terdiri dari 8-9 siswa, terdapat satu siswa sebagai seorang tutor.
5) Peneliti menyiapkan peralatan/media pembelajaran, setting/letak alat, menyiapkan lapangan dan sebagainya.
6) Peneliti menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.
7) Peneliti menyusun alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yang dipelajari.

b. Pelaksanaan tindakan
Siklus I dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Materi pembelajaran siklus I adalah teknik pasing atas bola voli mini yang dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Peneliti memberikan angket untuk mengetahui sejauh mana penguasaan pasing atas sebelum menggunakan metode tutur sebaya.
2) Peneliti menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
3) Peneliti membantu peserta didik menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran.
4) Peneliti memimpin pemanasan. Setelah pemanasan selesai kemudian siswa di bariskan dan dibuat kelompok-kelompok yaitu 8-9 anak setiap kelompok, pada tiap kelompok ada 1 anak yang sudah bisa atau pandai melakukan gerakan  pasing atas yang bertugas sebagai tutor teman sebaya.
5) Peneliti memerintahkan tutor sebaya untuk memberikan bimbingan bagaimana cara melakukan teknik pasing atas yang benar.
6) Tutor sebaya memberi contoh dan bimbingan bagaimana cara melakukan teknik pasing atas yang benar, yaitu dengan beberapa tahapan latihan. Latihan pertama, yaitu berdiri tegak kedua kaki dibuka selebar bahu, kemudian lambungkan bola dan menangkap kembali. Jari-jari tangan membentuk sikap pasing atas. Tahap pertama dilakukan di tempat. Tahap kedua sambil berjalan. Tahap ketiga diawali tepuk tangan sebelum menangkap bola. Tahap keempat dilakukan sambil berjalan dan tepuk tangan sebelum menangkap bola.
7) Tutor sebaya memberikan latihan kedua berupa, siswa berdiri berpasangan, berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, melakukan pasing atas yang dilambungkan teman (berpasangan). Sambil berjalan maju dan mundur dilanjutkan dengan gerak menyamping.
8) Tutor sebaya memberikan latihan ketiga berupa, posisi awal sikap duduk. Siswa melakukan pasing atas sambil duduk. Bola terlebih dahulu diumpan oleh teman dari atas bangku. Kemudian dilanjutkan dari atas meja.
9) Setelah tutor sebaya dan siswa selesai latihan, peneliti memberikan penghargaan bagi peserta didik yang melakukan gerakan pasing atas dengan benar.
10) Di akhir pertemuan peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan pada siklus II.

c. Observasi
Observasi/pengamatan penelitian dilakukan selama tindakan siklus I berlangsung, yaitu:
1) Peneliti mengamati proses pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini melalui bantuan tutor sebaya pada siswa kelas IV SD Negeri ..... Peneliti memilih 3 siswa sebagai tutor sebaya untuk memberikan contoh dan bimbingan latihan kepada siswa lain.
2) Peneliti melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran passing atas bola voli mini melalui bantuan tutor sebaya.
3) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran diperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa, yaitu sebanyak 19 siswa (73%) telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan sisanya 7 siswa (27%) belum mencapai KKM.
Dalam melaksanakan tindakan siklus I terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan siklus I. Adapun kelebihannya adalah:
1) Siswa merasa tertarik dengan penyampaian materi yang menggunakan bantuan tutor sebaya sebab siswa tidak merasa takut atau canggung dengan tutor sebaya yang merupakan teman sendiri.
2) Siswa mudah menyerap materi yang disampaikan oleh tutor sebaya, sehingga pembelajaran berjalan efektif.
3) Siswa dapat beradaptasi secara cepat dengan pembelajaran yang dibantu oleh tutor sebaya.

Di samping kelebihan, pelaksanaan tindakan siklus satu juga terdapat kelemahan, yaitu:
1) Masih banyak siswa yang belum dapat melakukan pasing atas dengan benar.
2) Banyak siswa yang masih takut dengan datangnya bola, sehingga ragu-ragu dalam melakukan pasing atas.
3) Masih ada siswa yang bercanda dengan tutor sebaya karena mereka adalah teman, sehingga pembelajaran terganggu.

d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi siklus I, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut:
1) Pelaksanaan pembelajaran siklus I telah sesuai dengan rencana yang dibuat dalam RPP.
2) Pengambilan data awal untuk mengetahui kemampuan siswa cukup menggambarkan kondisi awal kelas sebelum melakukan tindakan siklus I
3) Bantuan tutor sebaya yang diterapkan peneliti mampu menarik perhatian siswa, sehingga pembelajaran berlangsung secara maksimal.
4) Hasil belajar siswa siklus I belum maksimal meskipun telah menunjukkan peningkatan, akan tetapi belum sesuai dengan target pencapaian. Hasil belajar siswa selama siklus I adalah sebanyak 19 siswa (73%) telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan sisanya 7 siswa (27%) belum mencapai KKM. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa baru mencapai Kategori cukup.
5) Kelebihan dan keberhasilan tindakan siklus I akan dipertahankan dan berupaya untuk meningkatkan.
6) Untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan tindakan siklus I, langkah-langkah antisipasinya adalah sebagai berikut:
a) Agar teknik dasar pasing atas siswa semakin sempurna, maka perlu latihan yang berulang-ulang.
b) Peneliti memberikan penghargaan/penguatan kepada siswa yang telah melakukan teknik dasar pasing atas dengan benar.
c) Untuk mengatasi siswa yang bercanda dengan tutor sebaya, maka peneliti akan lebih perhatian dan mengkondisikan jalannya pembelajaran.

Pengambilan data dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus I. Deskripsi data yang diambil setelah tindakan siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siklus I
No Kriteria Jumlah Anak Prosentase
1. Tuntas 19 73%
2. Belum tuntas 7 27%
JUMLAH 26 100%

Berdasarkan hasil deskripsi data siklus I, hasil belajar pasing atas bola voli mini siswa kelas IV SD Negeri .... adalah sebanyak 19 siswa (73%) telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan sisanya 7 siswa (27%) belum mencapai KKM.



2. Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil analisis dan refleksi yang dilakukan pada siklus I. hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan peningkatan, akan tetapi belum memenuhi target pencapaian, sehingga dilakukan tindakan siklus II dengan mengacu pada tindakan siklus I. tahapan tindakan siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II menggunakan metode bantuan tutor sebaya. Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, dilakukan persiapan terakhir, yaitu:
1) Langkah awal dalam perencanaan adalah peneliti memeriksa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, mencermati setiap butir yang akan direncanakan.
2) Peneliti mempersiapkan kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi.
3) Peneliti memeriksa alat yang akan digunakan, mencoba menggunakan alat, dan mensimulasikan hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus.
4) Peneliti memilih 6 siswa yang berprestasi akademik, mempunyai kemampuan pengetahuan, pemahaman dan analisa yang baik serta kemampuan merespon permasalahan sebagai tutor sebaya untuk memberikan bimbingan dan adaptasi dalam satu kelompok. Dalam setiap kelompok yang terdiri dari 8-9 siswa, terdapat 2 siswa sebagai seorang tutor sebaya.
5) Peneliti menyiapkan peralatan/media pembelajaran, setting/letak alat, menyiapkan lapangan dan sebagainya.
6) Peneliti menyiapkan pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.
7) Peneliti menyusun alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yang dipelajari.

b. Pelaksanaan tindakan
Siklus II dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Materi pembelajaran siklus I adalah teknik dasar pasing atas bola voli mini dengan menggunakan metode bantuan tutor sebaya yang dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Peneliti memberikan angket untuk mengetahui sejauh mana penguasaan teknik dasar pasing atas pada tindakan siklus I.
2) Peneliti menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
3) Peneliti membantu peserta didik menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran.
4) Peneliti memimpin pemanasan. Setelah pemanasan selesai kemudian siswa di bariskan dan dibuat kelompok-kelompok yaitu 8-9 anak setiap kelompok, pada se tiap kelompok ada 2 anak yang sudah bisa melakukan gerakan  passing atas yang bertugas sebagai tutor teman sebaya.
5) Peneliti memerintahkan tutor sebaya untuk memberikan bimbingan bagaimana cara melakukan teknik pasing atas yang benar.
6) Tutor sebaya memberi contoh dan bimbingan bagaimana cara melakukan teknik pasing atas yang benar, yaitu dengan beberapa tahapan latihan lanjutan tindakan siklus I.
7) Tutor sebaya memberikan latihan keempat, yaitu berdiri tegak, saling berhadapan. Siswa melakukan pasing atas berpasangan dan berhadapan. Siswa melakukan sentuhan bola dengan dua kali sentuhan. Siswa melakukan latihan secara berulang-ulang. Latihan keempat ini juga dapat dilakukan lebih dari dua orang.
8) Jika pembelajaran tidak kondusif karena siswa ada yang bercanda, maka peneliti segera mengkondisikan kembali siswa agar pembelajaran berlangsung efektif.
9) Tutor sebaya memberikan latihan kelima berupa, berdiri tegak, saling berhadapan. Siswa melakukan pasing atas melalui net/tali yang dipasang melintang. Siswa melakukan latihan secara berulang-ulang.
10) Peneliti selalu memberikan umpan balik terhadap siswa agar bersemangat dan termotivasi, seperti “ya bagus”, “kamu pasti bisa”, tetap semangat”, sehingga suasana tampak hidup dan antusiasme siswa tinggi.
11) Tutor sebaya memberikan latihan keenam berupa, siswa berkelompok bermain bola voli menggunakan lapangan kecil. Siswa bermain bergantian. Siswa bermain menggunakan teknik pasing atas. Satu kelompok siswa terdiri dari 3 sampai 4 orang pemain.
12) Setelah tutor sebaya dan siswa selesai latihan, peneliti memberikan penghargaan bagi peserta didik yang melakukan gerakan teknik dasar pasing atas dengan benar.
13) Di akhir pertemuan peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Observasi
Observasi/pengamatan penelitian dilakukan selama tindakan siklus II berlangsung, yaitu:
1) Peneliti mengamati proses pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini melalui bantuan tutor sebaya pada siswa kelas IV SD Negeri ..... Peneliti memilih 6 siswa sebagai tutor sebaya untuk memberikan contoh dan bimbingan latihan kepada siswa lain.
2) Peneliti melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini melalui bantuan tutor sebaya.
3) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran diperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa, yaitu sebanyak 23 siswa (88%) telah mencapai nilai KKM dan 3 siswa (12%) belum mencapai nilai KKM.

Dalam melaksanakan tindakan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan siklus II. Adapun kelebihannya adalah:
1) Siswa merasa tertarik dengan penyampaian materi yang menggunakan bantuan tutor sebaya sebab siswa tidak merasa takut atau canggung dengan tutor sebaya yang merupakan teman sendiri.
2) Siswa mudah menyerap materi yang disampaikan oleh tutor sebaya, sehingga pembelajaran berjalan efektif.
3) Siswa dapat beradaptasi secara cepat dengan pembelajaran yang dibantu oleh tutor sebaya.
4) Pembelajaran berjalan lebih kondusif karena peneliti selalu mengikuti jalannya pembelajaran dan selalu mengkondisikan siswa ketika siswa bercanda/perhatian siswa menurun.
5) Pemberian umpan balik oleh peneliti terhadap siswa menambah hidup suasana pembelajaran dan meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Di samping kelebihan, pelaksanaan tindakan siklus satu juga masih terdapat kelemahan, yaitu masih ada siswa yang bercanda dengan tutor sebaya karena mereka adalah teman, sehingga pembelajaran terganggu meskipun peneliti selalu mengkondisikannya kembali.

d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi siklus II, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut:
1) Pelaksanaan pembelajaran siklus II telah sesuai dengan rencana yang dibuat dalam RPP.
2) Bantuan tutor sebaya yang diterapkan peneliti mampu menarik perhatian siswa, sehingga pembelajaran berlangsung secara maksimal.
3) Hasil belajar siswa siklus II telah menunjukkan peningkatan sesuai dengan apa yang ditargetkan. Hasil belajar siswa selama siklus II adalah sebanyak 23 siswa (88%) telah mencapai nilai KKM dan 3 siswa (12%) belum mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa melalui bantuan tutor sebaya telah mencapai kategori sangat baik.
4) Kelebihan dan keberhasilan tindakan siklus II akan dipertahankan dan berupaya untuk meningkatkan.
5) Untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan tindakan siklus II, antisipasinya adalah peneliti memberikan motivasi yang lebih dan melakukan pendekatan personal kepada siswa, bahwa meskipun belajar dengan tutor teman sebaya, siswa harus tetap berkonsentrasi dan memperhatikan pembelajaran, sehingga tujuan dapat tercapai.
Pengambilan data dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus II. Deskripsi data yang diambil setelah tindakan siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Siklus II
No Kriteria Jumlah Anak Prosentase
1. Tuntas 23 88%
2. Belum tuntas 3 12%
JUMLAH 26 100%

Berdasarkan hasil deskripsi data siklus II, teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa kelas IV SD Negeri .... adalah sebanyak 23 siswa (88%) telah mencapai nilai KKM dan 3 siswa (12%) belum mencapai nilai KKM.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus
Pelaksanaan tindakan perbaikan dari pratindakan, siklus I, dan siklus II melalui metode bantuan tutor sebaya diketahui dari masing-masing tindakan mengalami peningkatan teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa kelas IV SD Negeri .... Kecamatan .... Kabupaten .... Tahun Pelajaran 2015/2016. Perbandingan hasil yang diperoleh selama proses tindakan dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
No Kriteria Pratindakan Siklus I Siklus II
1. Tuntas 42% 73% 88%
2. Belum tuntas 58% 27% 12%
JUMLAH 100% 100% 100%


Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

Perbandingan teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa antar siklus yaitu dari pratindakan diperoleh 11 siswa (42%) telah tuntas dan 15 siswa (58%) belum mencapai ketuntasan. Setelah dilakukan tindakan siklus I, 19 siswa (73%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 7 siswa (27%) belum tuntas belajar. Pada siklus II, 23 siswa (88%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 3 siswa (12%) belum mencapai ketuntasan belajar.
Peningkatan jumlah ketuntasan hasil belajar dari pratindakan sampai siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini: 
Tabel 4.4 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
No Uraian Persentase
Pratindakan Siklus I Siklus II
1. Tuntas 11 19 23
2. Persentase Ketuntasan 42% 73% 88%
3. Tidak Tuntas 15 7 3
4. Persentase Ketidaktuntasan 58% 27% 12%
JUMLAH 100% 100% 100%

Pada pratindakan diperoleh hasil ketuntasan yang kurang, yaitu hanya 11 siswa yang mencapai nilai KKM, sedangkan 15 siswa belum. Pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa telah mencapai ketuntasan minimal, sedangkan 7 siswa masih belum mencapai ketuntasan minimal. Pada akhir tindakan siklus II tingkat ketuntasan belajar meningkat menjadi 23 anak telah tuntas belajar dan 3 siswa belum tuntas belajar.
Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-rata hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 4.2
Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
Pada pratindakan diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa 72,69, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 77,08, dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 88,77.

D. Pembahasan
Perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas tentang teknik dasar pasing atas bola voli mini melalui metode bantuan tutor sebaya telah dapat meningkatkan keaktifan dan semangat belajar siswa sehingga tujuan perbaikan tercapai dengan optimal.
Penggunaan metode bantuan tutor sebaya terbukti sangat membantu peningkatan hasil belajar siswa hal ini dikarenakan kelebihan penggunaan metode tutor sebaya banyak memberikan keuntungan di antaranya siswa yang takut atau segan dengan guru menjadi tidak takut karena belajar dengan teman sebaya. Meskipun siswa belajar dengan teman, akan tetapi tidak mengurangi pencapaian nilai afektif, siswa tetap belajar dengan penuh percaya diri, semangat, disiplin, jujur, dan penuh tanggung jawab.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel-tabel yang telah disajikan, yaitu pada pratindakan siswa yang telah mencapai nilai KKM 11 anak (42%) dan sisanya 15 anak belum mencapai nilai KKM. Pada siklus I siswa yang telah mencapai nilai KKM 19 anak (73%) dan sisanya 7 anak belum mencapai nilai KKM. Pada siklus II siswa yang telah mencapai nilai KKM 23 anak (88%) dan sisanya 3 anak belum mencapai nilai KKM. Dari pratindakan ke siklus I jika dibandingkan terlihat kenaikan hasil belajar siswa mengalami kenaikan 8 anak (31 %) dan dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan 4 anak (15 %).

PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD BAB 4 Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas 4.5 5 Unknown Thursday, June 23, 2016 Contoh PTK Kenaikan Pangkat - PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD BAB 4 Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas - Berikut ini contoh laporan...


No comments:

Post a Comment