Contoh BAB 3 PTK Kenaikan Pangkat SD Terbaru IPS Kelas 5 Metode VCT

 on Sunday, June 19, 2016  

Contoh PTK Kenaikan Pangkat - Contoh BAB 3 PTK Kenaikan Pangkat SD Terbaru IPS Kelas 5 Metode VCT - Berikut ini contoh laporan PTK lengkap untuk kenaikan pangkat Guru SD Kelas 5 dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS tentang Kenampakan Buatan di Indonesia melalui Penggunaan Pendekatan Pembelajaran VCT di Kelas V SD.

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri ................, UPT Dinas DIKPORA Unit Kecamatan ................ Kabupaten ................ yang berlokasi di Desa ................. Jarak dari Kecamatan ................ ± 7 km, dari kota ................ ± 38 km. Secara geografis Sekolah Dasar Negeri ................ terletak di antara pemukiman penduduk, di pinggir jalan desa.
  
Jumlah siswa Sekolah Dasar Negeri ................ pada Tahun Pelajaran 2016/2012 sebanyak 150 siswa. Denah SD Negeri ................ dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Denah Lokasi SD Negeri ................

2. Kelas
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri ................ yang berjumlah 24 anak terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
Kelas tersebut diambil sebagai subjek penelitian karena rata-rata hasil belajar mereka masih rendah.

3. Karakteristik siswa
PTK adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi. Karena siswa terlibat dalam penelitian, karakteristik siswa harus dipahami agar PTK berjalan lancar. Usia kelas V rata-rata 11 tahun. Latar belakang kehidupan mereka mayoritas keluarga petani. Jarak dari rumah ke sekolah kurang dari 1 km. Prestasi akademik siswa pada semester II Tahun Pelajaran 2010/2016 cukup baik.
4. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang menjadi bahan penelitian adalah IPS, yaitu mengenai konsep “kenampakan buatan di Indonesia” materi semester I dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Standar Kompetensi
Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Buddha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
b. Kompetensi Dasar
Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya.
c. Indikator
Menjelaskan keragaman kenampakan buatan di Indonesia.
Mendeskripsikan kenampakan buatan di Indonesia.
5. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada semester I menurut kalender pendidikan di SD Negeri ................. Penelitian ini memerlukan waktu 5 (enam) bulan yang dilaksanakan mulai bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2016. Kegiatan dimulai dari izin penelitian sampai dengan penulisan laporan. Pengumpulan data dan penelitian setiap siklusnya adalah sebagai berikut:
1. Siklus I Kamis, 8 dan 15 September 2016
2. Siklus II Selasa, 22 dan 29 September 2016

Tabel 3.1 Jadwal kegiatan Penelitian Mata Pelajaran IPA

Contoh BAB 3 PTK Kenaikan Pangkat SD Terbaru IPS Kelas 5 Metode VCT

B. Prosedur Penelitian
PTK dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Mills (dalam Rusna RA, 2010:31) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai “Systematic Inkuiri” yang dilakukan oleh guru, kepada sekolah, atau konsuler untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktek yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan “Reflective practice” yang berdampak positif pada berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar siswa.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat, (Wardani, 2006:1-4).
Dalam penelitian tindakan kelas ini strategi yang digunakan mengacu pada model siklus. Lebih lanjut Rusna RA (2007:7-8) mengatakan PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu: 1) Perencanaan (planning); 2) Pelaksanaan (acting); 3) Pengamatan (observation); dan 4) Refleksi (reflection).
Hasil refleksi akan digunakan untuk merevisi rencana, jika ternyata tindakan yang dilaksanakan belum berhasil memecahkan masalah, seperti tampak pada gambar berikut:

Siklus 1 Siklus 2

Gambar 3.2 Daur Penelitian Tindakan Kelas
Daur PTK dimulai dengan merencanakan yang menjadi acuan pelaksanaan tindakan. Tahap tindakan merupakan proses pembelajaran. Tindakan perencanaan ini perlu diobservasi agar tindakan yang dilakukan dapat diketahui kualitasnya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, maka akan dapat ditentukan apakah ada hal-hal yang segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Setelah pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, hasil pengamatan didiskusikan dengan teman sejawat guna mendapat refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara merenungkan kembali proses pembelajaran, baik mengenai kekurangannya maupun keberhasilan pembelajaran bagi siswa. Dengan demikian akan dapat diketahui kelemahan tindakan pembelajaran yang perlu diperbaiki pada daur ulang berikutnya. Daur PTK tersebut perlu didesain lebih lanjut agar kelemahan dapat dimiNIPalkan, sehingga secara kronologis peneliti dengan mudah melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan daur ulang dalam dua siklus.
Dalam melakukan perbaikan pembelajaran dimulai dari ide awal, studi pendahuluan yang meliputi proses pembelajaran, tes diagnostic sebagai data awal, analisis dokumen kelas, wawancara dengan siswa, dan diskusi dengan supervisor. Selanjutnya dilakukan pemantapan antara lain refleksi, studi literature, dan diskusi dengan supervisor tentang alat peraga kongkret dan materi pembelajaran aktif. Kemudian dilakukan persiapan penyusunan RPP, tes formatif, lembar observasi, LKS, observer, dan simulasi. Melakukan tindakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Apabila siklus I belum berhasil maka dilakukan perbaikan siklus II. Pada perbaikan pembelajaran siklus II telah berhasil dan perbaikan pembelajaran dihentikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan alur proses perbaikan pembelajaran berikut:

Gambar 3.3 Bagan Alur Proses Perbaikan Pembelajaran
Prosedur perbaikan pembelajaran selanjutnya dirancang dalam urutan tahapan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi, menganalisis, merumuskan masalah, dan hipotesis;
2. Menemukan cara memecahkan masalah/tindakan perbaikan;
3. Merancang scenario tindakan perbaikan yang dikemas dalam RPP;
4. Mendiskusikan aspek-aspek yang diamati dengan teman sejawat yang ditugasi sebagai Pengamat (observer);
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan scenario yang telah dirancang dan diamati oleh teman sejawat;
6. Mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sejawat;
7. Melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan;
8. Konsultasi dengan supervisor;
9. Merancang tindak lanjut; dan
10. Re-planning

C. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi, observasi, dan tes.
a. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, skrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2003: 188). Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama identitas siswa, hasil belajar IPS pada semester I Tahun Pelajaran 2016/2012, serta gambaran pelaksanaan tindakan pada setiap siklus. 
b. Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis, yaitu menggunakan instrumen pengamatan. Instrumen pengamatan berupa daftar pengamatan yang berisi item-item kejadian atau tindakan yang dilakukan dalam penelitian. Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran.
c. Tes
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar IPS, setelah dilaksanakan tindakan. Instrumen tes disusun dan diujicobakan pada siswa di luar objek penelitian, dan dianalisis untuk mengetahui validitas, derajat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas, sehingga instrumen soal yang digunakan untuk evaluasi di akhir siklus adalah hanya butir soal yang baik.
Soal tes diujicobakan di luar sampel penelitian dengan maksud untuk tetap menjaga agar hasil ujicoba benar-benar valid, sehingga ketika digunakan pada saat tes setelah pelaksanaan tindakan dihasilkan data yang benar-benar sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran, karena apabila ujicoba dilaksanakan pada subjek penelitian, dikhawatirkan mempengaruhi hasil penelitian.
Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti dibantu oleh teman sejawat dengan identitas dan tugas sebagai berikut:
Nama : Ratimin Budiyanto, S. Pd.
NIP : 19521211 197802 1 003
Jabatan : Guru Kelas IV
Unit Kerja : SD Negeri ................
Tugas : - Mengobservasi perbaikan pembelajaran.
- Memberikan masukan tentang kekuatan dan kelemahan proses pembelajaran.
- Ikut serta merencanakan perbaikan pembelajaran.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi, observasi, dan tes. Data yang dikumpulkan berupa:
a. Jenis Data
1) Data Kuantitatif
Data Kuantitatif yaitu data tentang hasil tes formatif siswa sebelum dan sesudah diadakan perbaikan.
2) Data Kualitatif
Data Kualitatif yaitu data tentang keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
3) Sumber data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 1997:114). Sumber data penelitian ini diperoleh dari:
b. Siswa
Untuk mendapatkan data berupa hasil belajar/evaluasi dan aktivitas siswa ketika diamati dalam kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam lembar pengamatan/observasi diperoleh dari siswa kelas V SD Negeri .................
c. Guru kelas V
Guru kelas V merupakan sumber data untuk mendapatkan data berupa hasil pengamatan awal, merupakan peneliti, dan juga merupakan subjek yang akan diamati oleh pengamat/teman sejawat ketika pelaksanaan tindakan. Dengan demikian data yang diperoleh berupa komponen observasi pada lembar observasi yang akan diisi oleh peneliti dan pengamat/teman sejawat.
d. Pengamat/Teman Sejawat
Pengamatan dilakukan oleh Teman Sejawat. Hasil observasi teman sejawat sebagai bahan untuk penelitian dan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa tentang konsep mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
2. Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (angka sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran.
Tahapan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
a. Reduksi Data
Reduksi data dilakukan untuk pemilihan dan penyederhanaan data, yaitu seleksi dan pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi faktual.
b. Penyajian data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif jelas dan informatif.
c. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis data. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan evaluatif berdasarkan kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.

D. Deskripsi per Siklus
1. Siklus I
a. Perencanaan
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 8 September 2016 dan pertemuan kedua tanggal 15 September 2016.
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I pertemuan I menggunakan metode inkuiri.
Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, dilakukan persiapan terakhir. Langkah awal dalam perencanaan adalah peneliti memeriksa Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, mencermati setiap butir yang akan direncanakan.
Langkah selanjutnya adalah peneliti memeriksa alat peraga yang akan digunakan, mencoba menggunakan alat peraga, dan mensimulasikan hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus.
Peneliti memeriksa skenario perbaikan pembelajaran yang terdapat di dalam RPP yang akan diimplementasikan melalui kegiatan perbaikan pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir.
Yang tidak kalah penting untuk dipersiapkan adalah kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi yang telah disepakati dengan teman sejawat yang akan membantu.
Langkah terakhir dalam kegiatan perencanaan adalah meyakinkan bahwa teman sejawat yang akan membantu sudah memahami apa yang harus ia lakukan, misalnya apa saja yang harus diamati (guru, siswa, proses pembelajaran), bagaimana cara mengisi lembar observasi, dan sebagainya.

b. Tindakan
Pertemuan I
1) Kegiatan Awal
Peneliti melaksanakan Pertemuan pertama pada hari Kamis, tanggal 8 September 2016. Kegiatan awal dilaksanakan kurang lebih 10 menit. Peneliti memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa menjadi kelompok, memotivasi siswa, dan melakukan tes penjajagan, yaitu “Mengapa kenampakan buatan di Indonesia sangat banyak?”
Peneliti memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa pada materi pembelajaran, berupa:
Anak-anak mari perhatikan gambar yang bu guru bawa, adakah di antara anak-anak yang mengetahui?
Coba sebutkan!
Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu melalui pengamatan siswa dapat menjelaskan dan mendeskripsikan keragaman kenampakan buatan di Indonesia dengan benar.
2) Kegiatan Inti
Peneliti melaksanakan kegiatan inti pada siklus I pertemuan pertama selama 40 menit. Peneliti memasang gambar berbagai kenampakan buatan di Indonesia untuk diamati oleh siswa, dilanjutkan dengan tanya jawab.
Setiap kelompok berdiskusi dalam mengerjakan lembar kerja kelompok.
Keributan terjadi, siswa saling berebut ingin memegang gambar.
Guru berkeliling membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung teman sejawat melakukan pengamatan terhadap jalannya proses perbaikan, keaktifan siswa, dan kegiatan peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran.
Setelah selesai mengerjakan LKS, beberapa kelompok melaporkan hasil kerjanya di depan kelas bergantian dan kelompok lain yang belum maju memberikan tanggapan, sanggahan, pertanyaan, dan pendapat yang berbeda kepada kelompok yang sedang melaporkan hasil kerjanya.
Siswa mengumpulkan lembar kerja kelompok untuk dipajang pada papan pajangan kelas.
3) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan selama 20 menit. Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan hasil percobaan dan merangkum materi pembelajaran yang telah dipelajari. Peneliti membacakan kembali kesimpulan dan menegaskan materi yang telah dipelajari, memberikan tugas rumah kepada siswa. Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan II
1) Kegiatan Awal
Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 15 September 2016, kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit, yaitu memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran, dan apersepsi sebagai berikut: “sebutkan kenampakan buatan yang ada di sekitar rumahmu?” “Pada pertemuan kali ini, sama seperti pertemuan yang lalu, kita akan belajar bersama tentang kenampakan buatan di Indonesia, diharapkan kalian akan bisa menjelaskan dan mendeskripsikan keragaman kenampakan buatan di Indonesia dengan benar.”
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti siklus I pertemuan II selama 40 menit. Peneliti membagikan lembar kerja siswa untuk mencatat hasil pengamatan gambar tentang keragaman kenampakan buatan di indonesia. Siswa mengamati gambar kenampakan buatan berupa pasar, gedung, sekolah, pemukiman, dan lain-lain.
Selama proses kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung teman sejawat melakukan pengamatan terhadap jalannya proses perbaikan, keaktifan siswa, dan kegiatan peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran. Setelah selesai, masing-masing kelompok melaporkan hasil pengamatan di depan kelas dan kelompok lain menanggapi.
Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan hasil pengamatan. Siswa mengumpulkan hasil pengamatan untuk dipajang pada papan pajangan kelas.
3) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan selama 20 menit, yaitu membacakan kembali kesimpulan dan menegaskan materi, membimbing siswa merangkum materi yang telah dipelajari.
Siswa mengerjakan tes formatif, kemudian dilanjutkan dengan penilaian dan tindak lanjut. Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat terhadap peneliti. Berdasarkan hasil penelitian didapat beberapa hal yang mendapat perhatian pengamat dan menjadi catatan, ada beberapa siswa yang tidak serius melaksanakan tugas, ada anak yang malah bermain dan tidak melakukan pengamatan sesuai dengan apa yang harus dikerjakan sesuai lembar kerja.
Berdasarkan hasil pengamatan secara umum proses kegiatan perbaikan pembelajaran belum optimal. Kurang optimalnya kegiatan siswa merupakan penyebab masih rendahnya hasil belajar siswa. Hasil tes formatif ada 17 anak (71%) yang sudah mendapat nilai di atas nilai tuntas, dan sisanya 7 anak mendapat nilai di bawah nilai tuntas. Kemudian pengamat mewawancarai siswa yang belum tuntas, dari hasil wawancara ternyata siswa yang belum tuntas merasa bingung apa yang harus dilakukan pada saat penelitian.
d. Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPS tentang kenampakan buatan di Indonesia pada siklus I belum berhasil. Terbukti dari 24 siswa baru 17 yang mendapat nilai tuntas. Pembelajaran dilaksanakan secara kelompok besar yang masing-masing kelompok beranggotakan 4 anak, sehingga siswa banyak yang kurang aktif dalam melakukan percobaan. Kurangnya optimalisasi kegiatan siswa pada saat kerja melakukan pengamatan merupakan salah satu faktor penyebab, dan kurangnya pengawasan peneliti juga menjadi sebab rendahnya nilai siswa. Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti dan pengamat sepakat untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II. Upaya yang akan dilakukan adalah dengan mengoptimalkan kegiatan siswa, dan meningkatkan pengawasan peneliti terhadap kerja siswa.

2. Siklus II
a. Perencanaan
Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 22 September 2016 dan pertemuan kedua tanggal 29 September 2016.
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II pertemuan I menggunakan metode inkuiri.
Peneliti dan pengamat memfokuskan perencanaan perbaikan pada optimalisasi kerja siswa pada saat melakukan pengamatan secara kelompok.
Pada siklus II ini peneliti membuat lembar pengamatan siswa dan mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS) yang lebih sempurna dengan dilengkapi perintah yang jelas. Peneliti juga menyiapkan beberapa alat bantu/peraga seperti gambar pasar, gedung, sekolah, pemukiman, dan lain-lain.

b. Tindakan
Pertemuan I
1) Kegiatan Awal
Siklus II pada hari Kamis tanggal 22 September 2016. Tindakan awal dilaksanakan selama 10 menit. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti menyiapkan alat peraga dan lembar pengamatan siswa. Peneliti masuk ruangan dengan membawa semua perlengkapan yang diperlukan saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan salam, dilanjutkan do’a dan presensi siswa dengan memanggil siswa satu-persatu. Kemudian peneliti melakukan apersepsi dengan pertanyaan sebutkan kenampakan buatan yang ada di desa? Peneliti menunjukkan gambar pemukiman penduduk.
2) Kegiatan Inti
Peneliti melaksanakan kegiatan inti siklus II pertemuan pertama selama 40 menit. Tidak seperti pada siklus I yang pembelajarannya secara kelompok besar, pada siklus II ini peneliti membagi siswa ke dalam kelompok kecil menjadi 8 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 3 siswa. Setiap kelompok melakukan pengamatan tentang kenampakan buatan di Indonesia.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung teman sejawat melakukan pengamatan terhadap jalannya proses perbaikan, keaktifan siswa, dan kegiatan peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran. Setelah selesai, masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya di depan kelas sementara kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan, dan pendapatnya terhadap isi laporan kelompok lain. Siswa mengumpulkan hasil diskusi kelompok untuk dipajang pada papan pajangan kelas. Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan hasil pengamatan, mencatat rangkuman materi pelajaran.
3) Kegiatan Akhir
Peneliti melaksanakan kegiatan akhir pertemuan pertama siklus II selama 20 menit. Peneliti membacakan kembali hasil kesimpulan dan menegaskan materi perbaikan pembelajaran. Peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah secara individu. Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan salam.

Pertemuan II
1) Kegiatan Awal
Peneliti melaksanakan pertemuan kedua pada hari Kamis tanggal 29 September 2016. Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit dengan memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran. Peneliti mulai melakukan apersepsi sebagai berikut: “sebutkan kenampakan buatan yang ada di kota?” “Pada pertemuan kali ini masih sama seperti materi pertemuan yang lalu, kita akan belajar bersama tentang kenampakan buatan di Indonesia.”
2) Kegiatan Inti
Peneliti melaksanakan kegiatan inti pertemuan kedua siklus II dilaksanakan selama 40 menit. Seperti pada pertemuan I peneliti membagi siswa menjadi 8 kelompok, kemudian membagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada masing-masing kelompok untuk mencatat hasil pengamatan yang akan dilakukan.
Peneliti menugaskan siswa untuk mengamati gambar kenampakan buatan di kota berupa gambar gedung bertingkat. Pada saat kelompok melakukan kegiatan, peneliti mengawasi dan melakukan penilaian proses serta mengingatkan siswa yang bermain sendiri.
Setelah pengamatan selesai, siswa menyampaikan hasil pengamatan secara kelompok, dan kelompok lain menanggapi. Peneliti memberikan penguatan pada hasil masing-masing kelompok. Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran.
3) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan selama 20 menit. Peneliti menyampaikan kembali hasil kesimpulan yang telah dibuat siswa, dilanjutkan dengan membagikan lembar soal tes formatif untuk dikerjakan oleh siswa secara mandiri. Peneliti melakukan penilaian, tindak lanjut dan menutup dengan salam.

c. Pengamatan
Hasil pengamatan terlihat adanya optimalisasi kerja siswa, jika dibandingkan dengan siklus I. peneliti terlihat membimbing siswa atau kelompok yang kurang aktif serta mengingatkan siswa-siswa yang bermain sendiri. Hasil siklus II terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 17 (71%) menjadi 24 siswa (100%), hal itu menunjukkan bahwa proses perbaikan pembelajaran telah berhasil mencapai ketuntasan yang diharapkan.
Tingkat keaktifan siswa pada siklus II meningkat menjadi 93,06%, hal itu menunjukkan bahwa seluruh siswa telah aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian proses perbaikan dihentikan pada siklus kedua.

d. Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siklus II ini telah berhasil mencapai tujuan perbaikan pembelajaran yang diharapkan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan pembelajaran yang dilakukannya.
Dari 24 siswa seluruhnya (100%) telah tuntas belajar, nilai rata-rata hasil tes formatif pada siklus II adalah 81,67. Berdasarkan hasil tersebut maka tindakan perbaikan pembelajaran dihentikan.

Contoh BAB 3 PTK Kenaikan Pangkat SD Terbaru IPS Kelas 5 Metode VCT 4.5 5 Unknown Sunday, June 19, 2016 Contoh PTK Kenaikan Pangkat - Contoh BAB 3 PTK Kenaikan Pangkat SD Terbaru IPS Kelas 5 Metode VCT - Berikut ini contoh laporan PTK lengkap ...


No comments:

Post a Comment