Contoh PTK Kenaikan Pangkat

Contoh PTS BAB 2 Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP

<div style="text-align: justify;">
Contoh PTK Kenaikan Pangkat - Contoh PTS BAB 2 Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP - Berikut ini contoh PTS SD untuk Kenaikan Pangkat dengan judul Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru SD Negeri ............ dalam Penyusunan Perencanaan Pembelajaran melalui Supervisi Akademik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II TINJAUAN PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Landasan Teori</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kompetensi dan Profesionalisme Guru</div>
<div style="text-align: justify;">
Guru merupakan salah satu komponen pembelajaran yang sangat menentukan. Tidak ada kualitas pembelajaran tanpa kualitas guru. Apapun yang telah dilakukan oleh Pemerintah, namun yang pasti adalah peningkatan kualitas pembelajaran tidak mungkin ada tanpa kualitas kinerja guru, sehingga peningkatan kualitas pembelajaran, juga tidaklah mungkin ada tanpa peningkatan kualitas para gurunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Guru merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Guru merupakan unsur pendidikan yang sangat dekat hubungannya dengan anak didik dalam upaya pendidikan sehari-hari di sekolah dan banyak menentukan keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, menyebutkan ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu kompetensi-kompetensi kepribadian, pedagogik, professional, dan sosial.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para pakar pendidikan telah banyak menegaskan bahwa seseorang akan bekerja secara profesional apabila ia memiliki kompetensi yang memadai.  Maksudnya adalah seseorang akan bekerja secara profesional apabila ia memiliki kompetensi secara utuh. Seseorang tidak akan bisa bekerja secara profesional apabila ia hanya memenuhi salah satu kompetensi di antara sekian kompetensi yang dipersyaratkan. Kompetensi merupakan syarat wajib untuk dapat bekerja secara professional.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kompetensi tersebut merupakan perpaduan antara kemampuan dan motivasi. Betapapun tingginya kemampuan seseorang, ia tidak akan bekerja secara profesional apabila ia tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Sebaliknya, betapapun tingginya motivasi kerja seseorang, ia tidak akan bekerja secara profesional apabila ia tidak memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengerjakan tugas-tugasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejalan dengan penjelasan tersebut adalah satu teori yang dikemukakan oleh Glickman (1981). Menurutnya ada empat prototipe guru dalam mengelola proses pembelajaran. Prototipe guru yang terbaik, menurut teori ini, adalah guru prototipe profesional. Seorang guru bisa diklasifikasikan ke dalam prototipe  profesional apabila ia memiliki kemampuan tinggi (high level of abstract) dan motivasi kerja tinggi (high level of commitment).</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru ditegaskan bahwa setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan standard kompetensi guru yang berlaku secara nasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Di dalam permendiknas tersebut dirinci kompetensi inti guru dan kompetensi guru dalam mata pelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kompetensi pedagogik, disebutkan beberapa kompetensi inti yang harus dikuasai oleh seorang guru mata pelajaran, diantaranya sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menentukan tujuan pembelajaran  yang diampu.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu.</div>
<div style="text-align: justify;">
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menata materi atau bahan pembelajaran secara baik dan benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik.</div>
<div style="text-align: justify;">
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengembangkan komponenkomponen rancangan pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Silabus merupakan pegangan guru dalam pelaksanaan   pembelajaran yang sifatnya masih umum/luas. Silabus tersebut sebaiknya disusun sebagai program yang harus dicapai selama satu semester atau satu Tahun Pelajaran. Untuk pegangan dalam jangka waktu yang lebih pendek, guru harus membuat program pembelajaran yang disebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).</div>
<div style="text-align: justify;">
RPP merupakan satuan atau unit program pembelajaran terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yang berisi rencana penyampaian suatu pokok atau satuan bahasan tertentu atau satu tema yang akan dibahas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Isi dan alokasi waktu setiap RPP ini tergantung kepada luas dan sempitnya materi pembelajaran. Supaya tidak terlalu kaku, tidak perlu menyusun RPP untuk setiap kali pertemuan secara terpisah-pisah, namun bisa diatur untuk satu RPP misalnya mencakup materi pembelajaran untuk 3-4 kali pertemuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Komponen-komponen RPP ini lebih rinci dan lebih spesifik dibandingkan dengan komponen-komponen dalam silabus. Bentuk RPP yang dikembangkan pada berbagai daerah atau sekolah mungkin berbeda-beda, tetapi isi dan prinsipnya seharusnya sama. Komponen minimal yang ada dalam RPP adalah tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, penilaian hasil belajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses yang ditata dan diatur sedemikian rupa, menurut langkah-langkah tertentu agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan. Pengaturan tersebut dituangkan dalam bentuk perencanaan pembelajaran yang baik sesuai dengan ketentuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap perencanaan selalu berkenaan dengan perkiraan atau proyeksi mengenai apa yang diperlukan dan apa yang akan dilakukan. Demikian halnya, perencanaan pembelajaran memperkirakan atau memproyeksikan mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin saja dalam pelaksanaannya tidak begitu persis seperti apa yang telah direncanakan, karena proses pembelajaran itu sendiri bersifat situasional. Namun, apabila perencanaan sudah disusun secara matang, maka proses dan hasilnya tidak akan terlalu jauh dari apa yang sudah direncanakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Istilah perencanaan pembelajaran yang saat ini digunakan berkaitan dengan penerapan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pada waktu yang lalu dikenal istilah satuan pelajaran (satpel), rencana pelajaran (renpel), dan istilah-istilah sejenis lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat beberapa pendapat berkenaan dengan perencanaan pembelajaran ini, di antaranya adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Secara garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pengajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi/bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang diperlukan (Ibrahim 1993: 2).</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk mempermudah proses belajar-mengajar diperlukan perencanaan pengajaran. Perencanaan pengajaran dapat dikatakan sebagai pengembangan instruksional sebagai sistem yang terintegrasi dan terdiri dari beberapa unsur yang saling berinteraksi (Toeti Soekamto1993: 9).</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perencanaan pengajaran dapat dikatakan sebagai pedoman mengajar bagi guru dan pedoman belajar bagi siswa. Melalui perencanaan pengajaran dapat diidentifikasi apakah pembelajaran yang dikembangkan atau dilaksanakan sudah menerapkan konsep belajar siswa aktif atau mengembangkan pendekatan keterampilan proses.</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gambaran aktivitas siswa akan terlihat pada rencana kegiatan atau dalam rumusan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang terdapat dalam perencanaan pengajaran. Kegiatan belajar dan mengajar yang dirumuskan oleh guru harus mengacu pada tujuan pembelajaran. Sehingga perencanaan pengajaran merupakan acuan yang jelas, operasional, sistematis sebagai acuan guru dan siswa berdasarkan kurikulum yang berlaku.Istilah pengajaran yang digunakan dalam pengertian di atas sebaiknya diubah dengan pembelajaran, untuk memberi tekanan pada aktivitas belajar yang dilakukan siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas maka rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Unsur Pokok dalam RPP</div>
<div style="text-align: justify;">
Unsur-unsur pokok yang terkandung dalam RPP meliputi:</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran, kelas, semester, dan waktu/ banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan).</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kompetensi dasar dan indikator-indikator yang hendak dicapai.</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kegiatan pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator).</div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.</div>
<div style="text-align: justify;">
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk menilai pencapaian belajar siswa serta tindak lanjut hasil penilaian).</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembinaan Guru melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu program yang dapat diselenggarakan dalam rangka pemberdayaan guru adalah supervisi akademi. Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan akademik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan akademik. Dengan demikian, berarti, esensial supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengembangkan kemampuan dalam konteks ini janganlah ditafsirkan secara sempit, semata-mata ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkan juga pada peningkatan komitmen (commitmen) atau kemauan (willingness) atau motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja guru, kualitas akademik akan meningkat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam Peraturan menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah ditegaskan bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah kompetensi supervisi. Dengan Permendiknas tersebut berarti seorang kepala sekolah harus kompeten dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru-guru yang dipimpinnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu tugas Kepala Sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik. Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman: 2007). Oleh sebab itu, setiap Kepala Sekolah harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik yang meliputi: pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan dimensi-dimensi substansi supervisi akademik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk  mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007).</div>
<div style="text-align: justify;">
Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?; apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?; aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid?; apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?; apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja bukan berarti selesailah pelaksanaan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program supervisi akademik dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hubungannya dengan peningkatan kualitas pembelajaran, tujuan supervisi akademik adalah untuk:</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>membantu guru mengembangkan kompetensinya,</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>mengembangkan kurikulum,</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).</div>
<div style="text-align: justify;">
Supervisi akademik adalah merupakan salah satu fungsi mendasar (essential function) dalam keseluruhan program sekolah (Alfonso dkk (1981). Hasil supervisi akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesionalisme guru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kerangka Berpikir</div>
<div style="text-align: justify;">
Kompetensi guru tentang penyusunan perencanaan pembelajaran yang masih kurang harus segera ditingkatkan. Guru diupayakan dapat menyusun perencanaan pembelajaran dengan baik agar dapat diimplementasikan di kelas dengan baik pula agar pembelajaran menjadi lebih menarik bagi siswa. Peningkatan kompetensi tersebut diperoleh melalui supervisi akademik oleh kepala sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan pernyataan di atas, maka kerangka berpikir penelitian ini adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk1N8W5JdmZ2nejDa7po20M_vzNHfMcPCfPmgirApVWnr1mnoKx0U6jxmx435ltetr6A8R2WPHKfqk2kd9uA0pv5-NvRhJFlhy9BbtRtXWrv9iXujKJIzmdmEs55s8EtJ-EnK_amhtWi4/s1600/Contoh+PTS+SD+tentang+penyusunan+RPP.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Contoh PTS BAB 2 Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP" border="0" height="301" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk1N8W5JdmZ2nejDa7po20M_vzNHfMcPCfPmgirApVWnr1mnoKx0U6jxmx435ltetr6A8R2WPHKfqk2kd9uA0pv5-NvRhJFlhy9BbtRtXWrv9iXujKJIzmdmEs55s8EtJ-EnK_amhtWi4/s320/Contoh+PTS+SD+tentang+penyusunan+RPP.jpg" title="Contoh PTS BAB 2 Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kondisi awal, guru  belum mampu menyusun RPP sesuai yang disyaratkan. Pada siklus I, Kepala Sekolah membimbing guru dalam penyusunan rencana pembelajaran, sehingga kemampuan guru telah meningkat. Pada siklus II, Kepala Sekolah melakukan bimbingan dan pelatihan terhadap guru, serta melibatkan guru senior dalam penyusunan RPP, sehingga RPP yang telah disusun guru lebih baik dan telah sesuai dengan yang disyaratkan dalam kurikulum 2013, sehingga dapat diimplementasikan di dalam kelas dengan efektif.</div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rumusan Hipotesis</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan ini adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran di SD Negeri ............”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Baca juga:</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><a href="http://contohptkkenaikanpangkat.blogspot.com/2016/06/bab-1-contoh-pts-kenaikan-pangkat-terbaru-tentang-penyusunan-rpp.html">BAB 1 Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP</a></li>
<li>BAB 3 Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP</li>
</ul>
</div>
</div>

Contoh PTK Kenaikan Pangkat - Contoh PTS BAB 2 Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP - Berikut ini contoh PTS SD untuk Kenaikan P...

BAB 1 Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP

<div style="text-align: justify;">
Contoh PTK Kenaikan Pangkat - BAB 1 Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP - Berikut ini contoh PTS SD untuk Kenaikan Pangkat dengan judul Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru SD Negeri ............ dalam Penyusunan Perencanaan Pembelajaran melalui Supervisi Akademik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB I PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Latar Belakang Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Kurang berhasilnya implementasi kurikulum disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan guru  dalam memahami tugas-tugas yang harus dilaksanakannya. Hal itu berarti bahwa guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran menjadi kunci atas keterlaksanaan kurikulum di sekolah. Salah satu tugas guru dalam hal ini adalah menyusun rencana pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyusunan perencanaan pembelajaran adalah tugas guru yang sangat penting, karena keberhasilan pembelajaran bergantung pada rencana pembelajaran yang disusun oleh guru. Penyusunan perencanaan pembelajaran yang implementatif memerlukan kemampuan yang komprehensif. Kemampuan itulah yang dapat mengantarkan guru menjadi tenaga yang professional. Guru yang professional harus memiliki 5 (lima) kompetensi yang salah satunya adalah kompetensi penyusunan rencana pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenyataan yang terjadi di SD Negeri ............ pada Tahun Pelajaran ............, masih banyak guru yang belum mampu menyusun rencana pembelajaran sehingga hal ini secara otomatis berimbas pada kualitas out put yang dihasilkan dalam proses pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijncY5dW70cYxWzjgwHKpL2uAI0jEC9E5rr6RN0IqnfX-d14gt9RtinbB6019vEBW2R255BgK-9tKPiHXvUGh_ZKAxs94hRz9NgMShycJbvblr5YcAU6EoALAag319aLVmFXKE555WNY8/s1600/Contoh+PTS+SD.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="BAB 1 Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijncY5dW70cYxWzjgwHKpL2uAI0jEC9E5rr6RN0IqnfX-d14gt9RtinbB6019vEBW2R255BgK-9tKPiHXvUGh_ZKAxs94hRz9NgMShycJbvblr5YcAU6EoALAag319aLVmFXKE555WNY8/s320/Contoh+PTS+SD.JPG" title="BAB 1 Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu permasalahan yang dihadapi guru dama melakukan pembelajaran di kelasnya adalah belum mampunya menyusun rencana pembelajaran. Dari 8 guru yang terdiri dari 6 guru kelas dan 2 guru mata pelajaran, 4 guru atau 50% yang telah mampu menyusun rencana pembelajaran meskipun masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil supervisi yang telah dilakukan ditemukan masih ada 4 guru yang melaksanakan tugas pembelajaran hanya berpedoman pada buku teks tanpa adanya rencana pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Identifikasi Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa faktor yang menyebabkan guru kesulitan dalam menyusun rencana pembelajaran, di antaranya adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guru belum memahami dengan baik tentang kurikulum 2013 dan implementasinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Belum semua guru mengikuti  pelatihan penyusunan RPP  kurikulum 2013, sehingga hanya mengkopi dari teman atau mencari contoh dari internet, padahal seringkali RPP hasil kopian tidak relevan dengan situasi dan kondisi di sekolahnya sehingga RPP yang ada tidak bisa dijadikan acuan dalam proses pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guru yang sudah pernah mengikuti pelatihan penyusunan RPP, masih belum mampu menerapkannya di sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kondisi tersebut tentu tidak bisa dibiarkan terus menerus, tetapi harus ada solusi dan tindakan nyata dari kepala sekolah  sebagai penanggungjawab keberhasilan pendidikan di sekolahnya. Para guru tersebut harus mendapatkan pembinaan agar mampu meningkatkan kemampuannya dalam menyusun rencana pembelajaran, apalagi kurikulum 2013 yang baru ini yang sangat jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Untuk itu, kepala sekolah perlu melakukan suatu tindakan melalui supervisi akademik untuk membantu meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perumusan Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Sehubungan dengan hal tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: “Apakah kompetensi guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran dapat ditingkatkan melalui supervisi akademik?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru SD Negeri ............ dalam penyusunan perencanaan pembelajaran melalui supervisi akademik Tahun Pelajaran .............</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
E.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Manfaat Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan, yaitu antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagi kepala sekolah dapat lebih meningkatkan kemampuan dalam melakukan pembinaan kepada para guru melalui supervisi akademik.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagi para guru dapat memberikan manfaat yang besar dalam membantu memecahkan masalah yang berhubungan dengan penyusunan perencanaan pembelajaran, sehingga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan berdampak pada peningkatan hasil pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baca juga:</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><a href="http://contohptkkenaikanpangkat.blogspot.com/2016/06/contoh-pts-kenaikan-pangkat-terbaru-tentang-penyusunan-rpp.html">Abstrak Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP</a></li>
<li><a href="http://contohptkkenaikanpangkat.blogspot.com/2016/06/contoh-pts-bab-2-kenaikan-pangkat-terbaru-tentang-penyusunan-rpp.html">BAB 2 Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP</a></li>
</ul>
</div>

Contoh PTK Kenaikan Pangkat - BAB 1 Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP - Berikut ini contoh PTS SD untuk Kenaikan P...

Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP

<div style="text-align: justify;">
Contoh PTK Kenaikan Pangkat - Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP - Berikut ini contoh PTS SD untuk Kenaikan Pangkat dengan judul Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru SD Negeri ............ dalam Penyusunan Perencanaan Pembelajaran melalui Supervisi Akademik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ABSTRAK</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>    Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru SD Negeri ............ dalam penyusunan perencanaan pembelajaran melalui supervisi akademik Tahun Pelajaran ............. Kompetensi guru SD Negeri ............ dalam menyusun RPP masih kurang, sehingga implementasi pembelajaran di kelas kurang maksimal. Oleh karena itu upaya peningkatan Kompetensi guru SD Negeri ............ dalam menyusun RPP sangat penting.   </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa tindakan Pada siklus I guru yang mampu merumuskan tujuan pembelajaran meningkat menjadi 83,3%, menentukan bahan ajar menjadi 83,3%, menentukan strategi pembelajaran baru menjadi 66,7%, memilih media dan alat pembelajaran baru menjadi 83,3%, dan menyusun evaluasi menjadi 100%.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada siklus II seluruh guru (100%) telah mampu menyusun rencana pembelajaran dengan baik sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi guru SD Negeri ............ dalam penyusunan perencanaan pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata Kunci : Kompetensi Guru, Penyusunan RPP, Supervisi Akademik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7HlDfgBU9vGhbC2GvQZ_nHalcUgnexR8wLXKXgI6cJjeQ5yx4eyoLYXrkmrUuAheSVdSK617orDJg4vNse017mtNoyI3vpTxabZOpjII9fEYX0oH45uK9dU6wTQVbqEaG0ARPa5Ey6WA/s1600/Contoh+PTK+untuk+kenaikan+pangkat+Matematika+SD+kelas+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7HlDfgBU9vGhbC2GvQZ_nHalcUgnexR8wLXKXgI6cJjeQ5yx4eyoLYXrkmrUuAheSVdSK617orDJg4vNse017mtNoyI3vpTxabZOpjII9fEYX0oH45uK9dU6wTQVbqEaG0ARPa5Ey6WA/s320/Contoh+PTK+untuk+kenaikan+pangkat+Matematika+SD+kelas+2.jpg" title="Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP" width="312" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
KATA  PENGANTAR</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya, sehingga tugas karya ilmiah dengan judul “Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru SD Negeri ............ dalam Penyusunan Perencanaan Pembelajaran melalui Supervisi Akademik Tahun Pelajaran ............” dapat diselesaikan atas bimbingan Bapak ………………………..., sebagai persyaratan untuk mencapai jenjang ke IV/B.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan terselesainya karya ilmiah ini berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bapak ……………………………., yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk menyusun karya ilmiah.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Para staf dan dewan guru SD Negeri ….</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Istri dan anak-anakku tercinta yang dengan tulus memberikan motivasi dan do’a selama penulisan hingga selesai.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam menyusun karya ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga amal ibadah baik Bapak, Ibu, serta teman-teman mendapat balasan setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena terbatasnya pengetahuan, penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat digunakan sebagai pijakan berikutnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baca juga:</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><a href="http://contohptkkenaikanpangkat.blogspot.com/2016/06/bab-1-contoh-pts-kenaikan-pangkat-terbaru-tentang-penyusunan-rpp.html">BAB 1 Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP</a></li>
</ul>
</div>

Contoh PTK Kenaikan Pangkat - Contoh PTS Kenaikan Pangkat Terbaru tentang Penyusunan RPP - Berikut ini contoh PTS SD untuk Kenaikan Pangkat...

PTK Kenaikan Pangkat Penjaskes SD BAB 5 dan Daftar Pustaka Terbaru Kelas 4 Bola Voli

<div style="text-align: justify;">
Contoh PTK Kenaikan Pangkat - PTK Kenaikan Pangkat Penjaskes SD BAB 5 dan Daftar Pustaka Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas - Berikut ini contoh laporan PTK lengkap untuk kenaikan pangkat Guru SD Kelas 5 dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS tentang Kenampakan Buatan di Indonesia melalui Penggunaan Pendekatan Pembelajaran VCT di Kelas V SD.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB V</div>
<div style="text-align: justify;">
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kesimpulan</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan analisis data teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa kelas IV SD Negeri .... Kecamatan .... Kabupaten .... Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat diperoleh hasil sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada pratindakan dari 26 siswa, terdapat 11 siswa (42%) yang tuntas belajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada akhir siklus I dari 26 siswa, terdapat 19 siswa (73%) yang tuntas belajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada akhir siklus II dari 26 siswa, 23 siswa (88%) telah tuntas belajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode bantuan tutor sebaya dapat meningkatkan teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa kelas IV SD Negeri .... Kecamatan .... Kabupaten .... Tahun Pelajaran 2015/2016.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Implikasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas melalui penerapan metode bantuan tutor sebaya dapat meningkatkan teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa. Penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru pendidikan jasmani dalam menggunakan metode bantuan tutor sebaya sebagai metode alternatif dalam penyampaian materi pembelajaran, khususnya pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8WHZdCAWyI6x5jqGDG__gtufwfUVa9vItZw8SFrNmC-DhTQ3XEW_-A5I0WSXRYBYjDNQ6xHDzb2kmLwdOkSzyxfnmYVge878Etzs1gFjyDDAHNMk_VB3jZzkB_yudHrrzAtTPvWMI2fU/s1600/contoh+PTK+bola+voli+kelas+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="PTK Kenaikan Pangkat Penjaskes SD BAB 4 dan Daftar Pustaka Terbaru Kelas 4 Bola Voli" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8WHZdCAWyI6x5jqGDG__gtufwfUVa9vItZw8SFrNmC-DhTQ3XEW_-A5I0WSXRYBYjDNQ6xHDzb2kmLwdOkSzyxfnmYVge878Etzs1gFjyDDAHNMk_VB3jZzkB_yudHrrzAtTPvWMI2fU/s1600/contoh+PTK+bola+voli+kelas+4.jpg" title="PTK Kenaikan Pangkat Penjaskes SD BAB 4 dan Daftar Pustaka Terbaru Kelas 4 Bola Voli" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan penerapan metode bantuan tutor sebaya untuk meningkatkan teknik dasar pasing atas bola voli mini, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Pembelajaran teknik dasar pasing atas yang pada awalnya susah dipahami oleh siswa dan kurang menarik bagi siswa, menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa terdapat kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung, namun kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani baik proses maupun hasilnya dan peningkatan hasil belajar siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari segi proses pembelajaran pendidikan jasmani, penerapan metode bantuan tutor sebaya dapat merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran jasmani, kerjasama, skill, dan sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam pendidikan jasmani.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Saran</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal, khususnya pada siswa kelas IV SD Negeri .... Kecamatan .... Kabupaten .... Tahun Pelajaran 2015/2016 yang dijadikan sebagai objek penelitian sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa sebaiknya lebih serius dalam mengikuti pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini melalui metode bantuan tutor sebaya agar hasil belajar lebih baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guru pendidikan jasmani hendaknya menggunakan metode bantuan tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sekolah hendaknya berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung terlaksananya proses pembelajaran pendidikan jasmani.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Ahmadi, Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agus KristiRinoto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Amirudin, Moh. Implementasi Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII A. Malang: MTS Al Ma’arif Singosari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Arma Abdoellah. 1981. Olahraga Untuk Perguruan Tinggi.  Yogyakarta : Sastra Hudaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Badudu Zain. (1992). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beutelstahl, Dieter. (2007). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: Piopir Jaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dadang Heryana, Giri Verianti. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk Siswa SD-MI Kelas IV. Jakarta: Aneka Ilmu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi (Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Tingkat SD/MI. Jakarta: Depdiknas</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: BPP Pusat Kurikulum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Djumindar, Mochamad. (2004). Gerakan-gerakan Dasar Atletik dalam Bermain. Jakarta: Grafindo Persada.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gagne, RM., Briggs, L.J. (1979). Principles of Instructional Design. Holt. Rinehart and Winston.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hamalik, Oemar. (2004). Media Pendidikan. Bandung: PT Aditya Bakti</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hilgard, Ernest R. (1948). Theories of Learning. East Norwalk, CT, US: Appleton-Century-Crofts.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wikipedia Indonesia. (2009). Pengertian bola voli. Diperoleh 02 Juli 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli/</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kosasih Engkos, Olahraga Teknik dan Program Latihan dan Akademik, Jakarta: Persindo.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PP.PBVSI. (1995). Jenis-jenis Permainan Bolavoli. Jakarta: PBVSI.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Purwanto, M. Ngalim, MP. (1997). Psikologis Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Revans, Reg. (1998). Action Learning. New York: Hart Publishing Co.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rukman, Kamil. (1990). Minivoli. Jakarta: PBVSI.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Bandung: Erlangga.Suherman. (2003). Pengembangan Pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Slameto. 1993. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudiarto. (1990). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjend Dikti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suharsimi Arikunto. (1993). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumantri M. Dan Syaodih, N (2006). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syarifuddin Aip, Pengetahuan Olahraga, (1991). Jakarta: CV Baru</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tim Bina Kerja Guru. (2004). Pendidikan Jasmani untuk Sekolah Dasar Kelas 4. Jakarta: Erlangga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Viera, Barbara L. (2000). Bolavoli. (Tingkat Pemula) diterjemahkan oleh Monti. Jakarta: Raja Grafindo Persada.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Baca juga:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul style="text-align: start;">
<li><a href="http://contohptkkenaikanpangkat.blogspot.com/2016/06/ptk-penjaskes-kenaikan-pangkat-sd-bab-4-terbaru-kelas-4-teknik-dasar-pasing-atas.html">BAB 4 PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas</a></li>
</ul>
</div>

Contoh PTK Kenaikan Pangkat - PTK Kenaikan Pangkat Penjaskes SD BAB 5 dan Daftar Pustaka Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas - Berikut...

PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD BAB 4 Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas

<div style="text-align: justify;">
Contoh PTK Kenaikan Pangkat - PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD BAB 4 Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas - Berikut ini contoh laporan PTK lengkap untuk kenaikan pangkat Guru SD Kelas 5 dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS tentang Kenampakan Buatan di Indonesia melalui Penggunaan Pendekatan Pembelajaran VCT di Kelas V SD.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB IV</div>
<div style="text-align: justify;">
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Deskripsi Pratindakan</div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan survey awal dilakukan sebelum pelaksanaan proses penelitian tindakan kelas berlangsung yang dimaksudkan untuk mengetahui keadaan sebenarnya tentang kondisi pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa kelas IV SD negeri ..... Hasil kegiatan tersebut dapat diketahui sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa kelas IV SD Negeri .... Kecamatan .... Kabupaten .... Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 14 siswa putra dan 12 siswa putri. Setelah dilakukan survey awal pembelajaran pasing atas bola voli mini, maka dapat dilihat bahwa pembelajaran kurang berhasil.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perhatian siswa tidak terfokus pada pembelajaran, terutama pada saat guru menyampaikan materi, hal itu disebabkan oleh karena guru belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam materi pasing atas bola voli mini.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Informasi hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa kesulitan dan kurang tertarik dalam menerima materi pembelajaran. Hal ini terbukti saat dilakukan pengamatan langsung di lapangan. Siswa terlihat acuh dan bermain sendiri ketika pembelajaran, bahkan ada beberapa siswa yang tetap asik berbicara sendiri dengan teman ketika guru menyampaikan materi. Sebagian siswa merasa takut dan canggung ketika guru memberikan materi, sehingga mereka kurang dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4BHIx-xWBZ3AGANBLSuGmCi2HUu-c_M5W-PXVqnLTDa8Br-6UH7op1d8WD8_yKZIHCEtHy1-gZwASdS0v6KSV1L_aDawwKcm9dkaTTX5q4FP7p8uC6OVamwpN3Z2d05oMq4GdeBJL_pE/s1600/PTK+bola+voli+kelas+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD BAB 4 Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4BHIx-xWBZ3AGANBLSuGmCi2HUu-c_M5W-PXVqnLTDa8Br-6UH7op1d8WD8_yKZIHCEtHy1-gZwASdS0v6KSV1L_aDawwKcm9dkaTTX5q4FP7p8uC6OVamwpN3Z2d05oMq4GdeBJL_pE/s1600/PTK+bola+voli+kelas+4.jpg" title="PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD BAB 4 Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hasil penilaian pratindakan terhadap pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa masih rendah, hanya 11 siswa (42%) yang telah mampu melakukan pasing atas dengan benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Melalui deskripsi data awal, masing-masing aspek menunjukkan kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang, maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil belajar pasing atas bola voli mini siswa kelas IV SD Negeri .... dengan menggunakan metode bantuan tutor sebaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siklus I</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini pada siklus I menggunakan metode bantuan tutor sebaya. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing kelompok mendapat bantuan 1 orang tutor sebaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perencanaan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I menggunakan metode bantuan tutor sebaya. Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, dilakukan persiapan terakhir, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Langkah awal dalam perencanaan adalah peneliti memeriksa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, mencermati setiap butir yang akan direncanakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti mempersiapkan kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti memeriksa alat yang akan digunakan, mencoba menggunakan alat, dan mensimulasikan hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus.</div>
<div style="text-align: justify;">
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti memilih 3 siswa yang berprestasi akademik, mempunyai kemampuan pengetahuan, pemahaman dan analisa yang baik serta kemampuan merespon permasalahan sebagai tutor sebaya untuk memberikan bimbingan dan adaptasi dalam satu kelompok. Dalam setiap kelompok yang terdiri dari 8-9 siswa, terdapat satu siswa sebagai seorang tutor.</div>
<div style="text-align: justify;">
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti menyiapkan peralatan/media pembelajaran, setting/letak alat, menyiapkan lapangan dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
7)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti menyusun alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yang dipelajari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan tindakan</div>
<div style="text-align: justify;">
Siklus I dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Materi pembelajaran siklus I adalah teknik pasing atas bola voli mini yang dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti memberikan angket untuk mengetahui sejauh mana penguasaan pasing atas sebelum menggunakan metode tutur sebaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti membantu peserta didik menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti memimpin pemanasan. Setelah pemanasan selesai kemudian siswa di bariskan dan dibuat kelompok-kelompok yaitu 8-9 anak setiap kelompok, pada tiap kelompok ada 1 anak yang sudah bisa atau pandai melakukan gerakan  pasing atas yang bertugas sebagai tutor teman sebaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti memerintahkan tutor sebaya untuk memberikan bimbingan bagaimana cara melakukan teknik pasing atas yang benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tutor sebaya memberi contoh dan bimbingan bagaimana cara melakukan teknik pasing atas yang benar, yaitu dengan beberapa tahapan latihan. Latihan pertama, yaitu berdiri tegak kedua kaki dibuka selebar bahu, kemudian lambungkan bola dan menangkap kembali. Jari-jari tangan membentuk sikap pasing atas. Tahap pertama dilakukan di tempat. Tahap kedua sambil berjalan. Tahap ketiga diawali tepuk tangan sebelum menangkap bola. Tahap keempat dilakukan sambil berjalan dan tepuk tangan sebelum menangkap bola.</div>
<div style="text-align: justify;">
7)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tutor sebaya memberikan latihan kedua berupa, siswa berdiri berpasangan, berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, melakukan pasing atas yang dilambungkan teman (berpasangan). Sambil berjalan maju dan mundur dilanjutkan dengan gerak menyamping.</div>
<div style="text-align: justify;">
8)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tutor sebaya memberikan latihan ketiga berupa, posisi awal sikap duduk. Siswa melakukan pasing atas sambil duduk. Bola terlebih dahulu diumpan oleh teman dari atas bangku. Kemudian dilanjutkan dari atas meja.</div>
<div style="text-align: justify;">
9)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Setelah tutor sebaya dan siswa selesai latihan, peneliti memberikan penghargaan bagi peserta didik yang melakukan gerakan pasing atas dengan benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
10)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Di akhir pertemuan peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan pada siklus II.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Observasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Observasi/pengamatan penelitian dilakukan selama tindakan siklus I berlangsung, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti mengamati proses pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini melalui bantuan tutor sebaya pada siswa kelas IV SD Negeri ..... Peneliti memilih 3 siswa sebagai tutor sebaya untuk memberikan contoh dan bimbingan latihan kepada siswa lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran passing atas bola voli mini melalui bantuan tutor sebaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran diperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa, yaitu sebanyak 19 siswa (73%) telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan sisanya 7 siswa (27%) belum mencapai KKM.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam melaksanakan tindakan siklus I terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan siklus I. Adapun kelebihannya adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa merasa tertarik dengan penyampaian materi yang menggunakan bantuan tutor sebaya sebab siswa tidak merasa takut atau canggung dengan tutor sebaya yang merupakan teman sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa mudah menyerap materi yang disampaikan oleh tutor sebaya, sehingga pembelajaran berjalan efektif.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa dapat beradaptasi secara cepat dengan pembelajaran yang dibantu oleh tutor sebaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping kelebihan, pelaksanaan tindakan siklus satu juga terdapat kelemahan, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Masih banyak siswa yang belum dapat melakukan pasing atas dengan benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Banyak siswa yang masih takut dengan datangnya bola, sehingga ragu-ragu dalam melakukan pasing atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Masih ada siswa yang bercanda dengan tutor sebaya karena mereka adalah teman, sehingga pembelajaran terganggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Refleksi</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan hasil observasi siklus I, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan pembelajaran siklus I telah sesuai dengan rencana yang dibuat dalam RPP.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengambilan data awal untuk mengetahui kemampuan siswa cukup menggambarkan kondisi awal kelas sebelum melakukan tindakan siklus I</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bantuan tutor sebaya yang diterapkan peneliti mampu menarik perhatian siswa, sehingga pembelajaran berlangsung secara maksimal.</div>
<div style="text-align: justify;">
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hasil belajar siswa siklus I belum maksimal meskipun telah menunjukkan peningkatan, akan tetapi belum sesuai dengan target pencapaian. Hasil belajar siswa selama siklus I adalah sebanyak 19 siswa (73%) telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan sisanya 7 siswa (27%) belum mencapai KKM. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa baru mencapai Kategori cukup.</div>
<div style="text-align: justify;">
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kelebihan dan keberhasilan tindakan siklus I akan dipertahankan dan berupaya untuk meningkatkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan tindakan siklus I, langkah-langkah antisipasinya adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
a)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Agar teknik dasar pasing atas siswa semakin sempurna, maka perlu latihan yang berulang-ulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
b)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti memberikan penghargaan/penguatan kepada siswa yang telah melakukan teknik dasar pasing atas dengan benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
c)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk mengatasi siswa yang bercanda dengan tutor sebaya, maka peneliti akan lebih perhatian dan mengkondisikan jalannya pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengambilan data dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus I. Deskripsi data yang diambil setelah tindakan siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siklus I</div>
<div style="text-align: justify;">
No<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kriteria<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jumlah Anak<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Prosentase</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tuntas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>19<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>73%</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Belum tuntas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>7<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>27%</div>
<div style="text-align: justify;">
JUMLAH<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>26<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>100%</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan hasil deskripsi data siklus I, hasil belajar pasing atas bola voli mini siswa kelas IV SD Negeri .... adalah sebanyak 19 siswa (73%) telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan sisanya 7 siswa (27%) belum mencapai KKM.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siklus II</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil analisis dan refleksi yang dilakukan pada siklus I. hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan peningkatan, akan tetapi belum memenuhi target pencapaian, sehingga dilakukan tindakan siklus II dengan mengacu pada tindakan siklus I. tahapan tindakan siklus II adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perencanaan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II menggunakan metode bantuan tutor sebaya. Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, dilakukan persiapan terakhir, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Langkah awal dalam perencanaan adalah peneliti memeriksa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, mencermati setiap butir yang akan direncanakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti mempersiapkan kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti memeriksa alat yang akan digunakan, mencoba menggunakan alat, dan mensimulasikan hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus.</div>
<div style="text-align: justify;">
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti memilih 6 siswa yang berprestasi akademik, mempunyai kemampuan pengetahuan, pemahaman dan analisa yang baik serta kemampuan merespon permasalahan sebagai tutor sebaya untuk memberikan bimbingan dan adaptasi dalam satu kelompok. Dalam setiap kelompok yang terdiri dari 8-9 siswa, terdapat 2 siswa sebagai seorang tutor sebaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti menyiapkan peralatan/media pembelajaran, setting/letak alat, menyiapkan lapangan dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti menyiapkan pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
7)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti menyusun alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yang dipelajari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan tindakan</div>
<div style="text-align: justify;">
Siklus II dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Materi pembelajaran siklus I adalah teknik dasar pasing atas bola voli mini dengan menggunakan metode bantuan tutor sebaya yang dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti memberikan angket untuk mengetahui sejauh mana penguasaan teknik dasar pasing atas pada tindakan siklus I.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti membantu peserta didik menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti memimpin pemanasan. Setelah pemanasan selesai kemudian siswa di bariskan dan dibuat kelompok-kelompok yaitu 8-9 anak setiap kelompok, pada se tiap kelompok ada 2 anak yang sudah bisa melakukan gerakan  passing atas yang bertugas sebagai tutor teman sebaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti memerintahkan tutor sebaya untuk memberikan bimbingan bagaimana cara melakukan teknik pasing atas yang benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tutor sebaya memberi contoh dan bimbingan bagaimana cara melakukan teknik pasing atas yang benar, yaitu dengan beberapa tahapan latihan lanjutan tindakan siklus I.</div>
<div style="text-align: justify;">
7)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tutor sebaya memberikan latihan keempat, yaitu berdiri tegak, saling berhadapan. Siswa melakukan pasing atas berpasangan dan berhadapan. Siswa melakukan sentuhan bola dengan dua kali sentuhan. Siswa melakukan latihan secara berulang-ulang. Latihan keempat ini juga dapat dilakukan lebih dari dua orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
8)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jika pembelajaran tidak kondusif karena siswa ada yang bercanda, maka peneliti segera mengkondisikan kembali siswa agar pembelajaran berlangsung efektif.</div>
<div style="text-align: justify;">
9)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tutor sebaya memberikan latihan kelima berupa, berdiri tegak, saling berhadapan. Siswa melakukan pasing atas melalui net/tali yang dipasang melintang. Siswa melakukan latihan secara berulang-ulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
10)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti selalu memberikan umpan balik terhadap siswa agar bersemangat dan termotivasi, seperti “ya bagus”, “kamu pasti bisa”, tetap semangat”, sehingga suasana tampak hidup dan antusiasme siswa tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
11)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tutor sebaya memberikan latihan keenam berupa, siswa berkelompok bermain bola voli menggunakan lapangan kecil. Siswa bermain bergantian. Siswa bermain menggunakan teknik pasing atas. Satu kelompok siswa terdiri dari 3 sampai 4 orang pemain.</div>
<div style="text-align: justify;">
12)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Setelah tutor sebaya dan siswa selesai latihan, peneliti memberikan penghargaan bagi peserta didik yang melakukan gerakan teknik dasar pasing atas dengan benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
13)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Di akhir pertemuan peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Observasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Observasi/pengamatan penelitian dilakukan selama tindakan siklus II berlangsung, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti mengamati proses pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini melalui bantuan tutor sebaya pada siswa kelas IV SD Negeri ..... Peneliti memilih 6 siswa sebagai tutor sebaya untuk memberikan contoh dan bimbingan latihan kepada siswa lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peneliti melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran teknik dasar pasing atas bola voli mini melalui bantuan tutor sebaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran diperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa, yaitu sebanyak 23 siswa (88%) telah mencapai nilai KKM dan 3 siswa (12%) belum mencapai nilai KKM.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam melaksanakan tindakan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan siklus II. Adapun kelebihannya adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa merasa tertarik dengan penyampaian materi yang menggunakan bantuan tutor sebaya sebab siswa tidak merasa takut atau canggung dengan tutor sebaya yang merupakan teman sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa mudah menyerap materi yang disampaikan oleh tutor sebaya, sehingga pembelajaran berjalan efektif.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa dapat beradaptasi secara cepat dengan pembelajaran yang dibantu oleh tutor sebaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembelajaran berjalan lebih kondusif karena peneliti selalu mengikuti jalannya pembelajaran dan selalu mengkondisikan siswa ketika siswa bercanda/perhatian siswa menurun.</div>
<div style="text-align: justify;">
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pemberian umpan balik oleh peneliti terhadap siswa menambah hidup suasana pembelajaran dan meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping kelebihan, pelaksanaan tindakan siklus satu juga masih terdapat kelemahan, yaitu masih ada siswa yang bercanda dengan tutor sebaya karena mereka adalah teman, sehingga pembelajaran terganggu meskipun peneliti selalu mengkondisikannya kembali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Refleksi</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan hasil observasi siklus II, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan pembelajaran siklus II telah sesuai dengan rencana yang dibuat dalam RPP.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bantuan tutor sebaya yang diterapkan peneliti mampu menarik perhatian siswa, sehingga pembelajaran berlangsung secara maksimal.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hasil belajar siswa siklus II telah menunjukkan peningkatan sesuai dengan apa yang ditargetkan. Hasil belajar siswa selama siklus II adalah sebanyak 23 siswa (88%) telah mencapai nilai KKM dan 3 siswa (12%) belum mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa melalui bantuan tutor sebaya telah mencapai kategori sangat baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kelebihan dan keberhasilan tindakan siklus II akan dipertahankan dan berupaya untuk meningkatkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan tindakan siklus II, antisipasinya adalah peneliti memberikan motivasi yang lebih dan melakukan pendekatan personal kepada siswa, bahwa meskipun belajar dengan tutor teman sebaya, siswa harus tetap berkonsentrasi dan memperhatikan pembelajaran, sehingga tujuan dapat tercapai.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengambilan data dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus II. Deskripsi data yang diambil setelah tindakan siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Tabel 4.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Siklus II</div>
<div style="text-align: justify;">
No<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kriteria<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jumlah Anak<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Prosentase</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tuntas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>23<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>88%</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Belum tuntas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>3<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>12%</div>
<div style="text-align: justify;">
JUMLAH<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>26<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>100%</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan hasil deskripsi data siklus II, teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa kelas IV SD Negeri .... adalah sebanyak 23 siswa (88%) telah mencapai nilai KKM dan 3 siswa (12%) belum mencapai nilai KKM.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelaksanaan tindakan perbaikan dari pratindakan, siklus I, dan siklus II melalui metode bantuan tutor sebaya diketahui dari masing-masing tindakan mengalami peningkatan teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa kelas IV SD Negeri .... Kecamatan .... Kabupaten .... Tahun Pelajaran 2015/2016. Perbandingan hasil yang diperoleh selama proses tindakan dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II</div>
<div style="text-align: justify;">
No<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kriteria<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pratindakan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siklus I<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siklus II</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tuntas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>42%<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>73%<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>88%</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Belum tuntas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>58%<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>27%<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>12%</div>
<div style="text-align: justify;">
JUMLAH<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>100%<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>100%<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>100%</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbandingan teknik dasar pasing atas bola voli mini siswa antar siklus yaitu dari pratindakan diperoleh 11 siswa (42%) telah tuntas dan 15 siswa (58%) belum mencapai ketuntasan. Setelah dilakukan tindakan siklus I, 19 siswa (73%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 7 siswa (27%) belum tuntas belajar. Pada siklus II, 23 siswa (88%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 3 siswa (12%) belum mencapai ketuntasan belajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Peningkatan jumlah ketuntasan hasil belajar dari pratindakan sampai siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini: </div>
<div style="text-align: justify;">
Tabel 4.4 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II</div>
<div style="text-align: justify;">
No<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Uraian<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Persentase</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;">  </span>Pratindakan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siklus I<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siklus II</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tuntas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>11<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>19<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>23</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Persentase Ketuntasan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>42%<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>73%<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>88%</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tidak Tuntas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>15<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>7<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>3</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Persentase Ketidaktuntasan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>58%<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>27%<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>12%</div>
<div style="text-align: justify;">
JUMLAH<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>100%<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>100%<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>100%</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pratindakan diperoleh hasil ketuntasan yang kurang, yaitu hanya 11 siswa yang mencapai nilai KKM, sedangkan 15 siswa belum. Pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa telah mencapai ketuntasan minimal, sedangkan 7 siswa masih belum mencapai ketuntasan minimal. Pada akhir tindakan siklus II tingkat ketuntasan belajar meningkat menjadi 23 anak telah tuntas belajar dan 3 siswa belum tuntas belajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-rata hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada grafik berikut ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gambar 4.2</div>
<div style="text-align: justify;">
Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pratindakan diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa 72,69, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 77,08, dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 88,77.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembahasan</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas tentang teknik dasar pasing atas bola voli mini melalui metode bantuan tutor sebaya telah dapat meningkatkan keaktifan dan semangat belajar siswa sehingga tujuan perbaikan tercapai dengan optimal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan metode bantuan tutor sebaya terbukti sangat membantu peningkatan hasil belajar siswa hal ini dikarenakan kelebihan penggunaan metode tutor sebaya banyak memberikan keuntungan di antaranya siswa yang takut atau segan dengan guru menjadi tidak takut karena belajar dengan teman sebaya. Meskipun siswa belajar dengan teman, akan tetapi tidak mengurangi pencapaian nilai afektif, siswa tetap belajar dengan penuh percaya diri, semangat, disiplin, jujur, dan penuh tanggung jawab.</div>
<div style="text-align: justify;">
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel-tabel yang telah disajikan, yaitu pada pratindakan siswa yang telah mencapai nilai KKM 11 anak (42%) dan sisanya 15 anak belum mencapai nilai KKM. Pada siklus I siswa yang telah mencapai nilai KKM 19 anak (73%) dan sisanya 7 anak belum mencapai nilai KKM. Pada siklus II siswa yang telah mencapai nilai KKM 23 anak (88%) dan sisanya 3 anak belum mencapai nilai KKM. Dari pratindakan ke siklus I jika dibandingkan terlihat kenaikan hasil belajar siswa mengalami kenaikan 8 anak (31 %) dan dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan 4 anak (15 %).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Baca juga:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul style="text-align: start;">
<li><a href="http://contohptkkenaikanpangkat.blogspot.com/2016/06/laporan-ptk-penjaskes-bab-3-kenaikan-pangkat-sd-terbaru-kelas-4-teknik-dasar-pasing-atas.html">BAB 3 PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas</a></li>
<li><a href="http://contohptkkenaikanpangkat.blogspot.com/2016/06/ptk-kenaikan-pangkat-penjaskes-sd-bab-5-dan-daftar-pustaka-terbaru-kelas-4-bola-voli.html">BAB 5 PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas</a></li>
</ul>
</div>

Contoh PTK Kenaikan Pangkat - PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD BAB 4 Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas - Berikut ini contoh laporan...

Laporan PTK Penjaskes BAB 3 Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas

<div style="text-align: justify;">
Contoh PTK Kenaikan Pangkat - Laporan PTK Penjaskes BAB 3 Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas - Berikut ini contoh laporan PTK lengkap untuk kenaikan pangkat Guru SD Kelas 5 dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS tentang Kenampakan Buatan di Indonesia melalui Penggunaan Pendekatan Pembelajaran VCT di Kelas V SD.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III</div>
<div style="text-align: justify;">
METODE PENELITIAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tempat dan Waktu Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tempat Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri ...., Kecamatan .... Kabupaten .....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Waktu penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I Tahun Pelajaran 2015/2016, yaitu dari bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
No<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Uraian Kegiatan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bulan Ke</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;">  </span>Okt<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Nov<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Des</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;">  </span>1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>3<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>4<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>3<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>4<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>3<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>4</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Observasi kelas yang akan diteliti<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;">            </span></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyusunan proposal dan RPP<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;">            </span></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan tindakan siklus I<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;">            </span></div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan tindakan siklus II<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;">            </span></div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyusunan laporan hasil penelitian<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;">            </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSLV7JOeU2DkAy-R2xTzDViOZJLZR60-_M6W93MRuOc0QVM-021fV3jPSvgOOn5rt8LqYq92dGgoR2AkMMucn4CEE5dPZGKYGH-ahORG35R2QvuL4tfC89n7pp_0JGX0nqCYwm3-eBevQ/s1600/Laporan+PTK+Penjaskes+Kenaikan+Pangkat+SD+Terbaru+Kelas+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Laporan PTK Penjaskes BAB 3 Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSLV7JOeU2DkAy-R2xTzDViOZJLZR60-_M6W93MRuOc0QVM-021fV3jPSvgOOn5rt8LqYq92dGgoR2AkMMucn4CEE5dPZGKYGH-ahORG35R2QvuL4tfC89n7pp_0JGX0nqCYwm3-eBevQ/s1600/Laporan+PTK+Penjaskes+Kenaikan+Pangkat+SD+Terbaru+Kelas+4.jpg" title="Laporan PTK Penjaskes BAB 3 Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Subjek Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Subyek penelitian ini adalah kelas IV SD Negeri .... Kabupaten .... tahun pelajaran 2015/2016. Keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri ....  Kecamatan .... Kabupaten .... tahun pelajaran 2015/2016 dijadikan subyek  penelitian.Jumlah subyek dalam penelitian yaitu 26 orang yang atas: 16 orang berjenis laki-laki dan 10 orang berjenis kelamin perempuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Data dan Sumber Data</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Data Hasil belajar pasing atas, diperoleh dari siswa;</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Data Aktivitas guru, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung;</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Data Keaktivan siswa, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung;</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Data Pelaksanaan KBM dengan bantuan tutor sebaya, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengumpulan Data</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Data  yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa catatan hasil pengamatan. Hasil pengamatan tersebut dikumpulkan melalui pengamatan, hasil tes siswa dan angket. Pemberian dan pengisian angket oleh siswa dilaksanakan pada pertemuan ke dua (siklus terakhir), setelah tindakan selesai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
E.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Uji Validitas Data</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam penelitian ini, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu besarnya posisi data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data, sebagaimana dijelaskan Alwasilah (2008: 170) bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar, dan beretika.</div>
<div style="text-align: justify;">
Validitas data penelitian tindakan kelas ini diuji dengan menggunakan triangulasi, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hasil belajar pasing atas bola voli mini dianalisis dengan menggunakan triangulasi, yaitu dengan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keaktifan siswa dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aktifitas guru dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penggunaan metode bantuan tutor sebaya dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Nilai hasil belajar pasing atas bola voli mini sebelum tindakan divalidasi dengan triangulasi peneliti.</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>RPP, silabus, kurikulum divalidasi dengan triangulasi dokumen.</div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Emosi siswa divalidasi dengan triangulasi kartu ceria.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
F.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Analisis Data</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran. Tahapan dalam tindakan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Reduksi Data</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi faktual.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyajian data</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum dilakukan penyajian data sebelumnya data dianalisis sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hasil belajar pasing atas dianalisis dengan menghitung prestasi pencapaian siklus I dan II.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keaktifan siswa dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika pembelajaran berlangsung.</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aktivitas guru dianalisis kelemahan dan kelebihan guru ketika pembelajaran berlangsung.</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penggunaan metode bantuan tutor sebaya dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika pembelajaran berlangsung.</div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Nilai hasil belajar pasing atas bola voli mini sebelum tindakan dianalisis dengan cara membandingkan nilai yang dicapai dengan KKM.</div>
<div style="text-align: justify;">
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>RPP dianalisis dengan analisis isi untuk melihat kesesuaian kompetensi dasar RPP dengan silabus dan kurikulum serta langkah-langkah pembelajarannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif jelas dan informatif. Tindakan lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penarikan kesimpulan</div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis data. Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
G.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Indikator Kinerja Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil pembelajaran pasing atas melalui metode tutor sebaya yang dapat dilihat pada perolehan nilai siswa kelas IV secara individual yang didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75 dan didukung dengan perolehan nilai ketuntasan secara klasikal yaitu 75%.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
H.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Prosedur Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus, langkah-langkah dalam siklus penelitian tindakan kelas ini terdiri dari atas empat komponen, yaitu: 1) rencana,  2) tindakan, 3) observasi,  4) refleksi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk lebih jelas lihat gambar dibawah ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gambar 3.1. Daur Penelitian Tindakan Kelas</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara  terperinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rancangan Siklus 1</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perencanaan/Persiapan</div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan skenario pembelajaran </div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyusun lembar observasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memilih 3 siswa yang dijadikan tutor yang berprestasi akademik, mempunyai kemampuan pengetahuan, pemahaman dan analisa yang baik serta kemampuan merespon permasalahan, memberikan bimbingan dan adaptasi dalam satu kelompok. Dalam setiap kelompok terdapat satu siswa sebagai seorang tutor.</div>
<div style="text-align: justify;">
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyusun alat evaluasi untuk mengukur seberapa  jauh penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yang dipelajari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan Tindakan</div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat meliputi:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guru memberikan angket untuk mengetahui sejauh mana penguasaan passing atas sebelum menggunakan  metode tutur sebaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guru membantu peserta didik menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guru memimpin pemanasan. Setelah pemanasan selesai kemudian siswa di bariskan dan dibuat kelompok-kelompok yaitu 8-9 anak setiap kelompok, pada tiap kelompok ada 1 anak yang sudah bisa atau pandai melakukan gerakan  passing atas yang bertugas sebagai tutor teman sebaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guru memberikan penghargaan bagi peserta didik  yang melakukan gerakan passing atas dengan benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Observasi </div>
<div style="text-align: justify;">
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan menggunakan format pengamatan/penilaian proses pembelajaran. Sedangkan evaluasi hasil pemantauan juga dilakukan secara kolaboratif dengan mengolah data yang direkam dan memaknainya serta menentukan keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan ataupun hasil sampingan dari pelaksanaan tindakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Refleksi</div>
<div style="text-align: justify;">
Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi, masukan dari teman (critical friends), guru Penjas yang bersangkutan, dan kemudian dilakukan refleksi. Refleksi ini dilakukan untuk menilai tindakan yang telah diberikan. Selanjutnya mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan kelas, dengan cara berdiskusi tentang masalah yang muncul dalam pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rancangan Siklus II</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perencanaan/Persiapan</div>
<div style="text-align: justify;">
Rencana tindakan untuk  siklus 2 didasari dari pelaksanaan siklus 1, pada saat pelaksanaan siklus I terdapat beberapa kelemahan, dari refleksi siklus 1, maka pada siklus 2 perlu disusun skenario pembelajaran seperti pada siklus 1 dengan beberapa perbaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan Tindakan</div>
<div style="text-align: justify;">
Siklus II, setiap kelompok ada 2 anak yang menjadi tutor sebaya. Pada siklus II lebih ditekankan pada fungsi sebenarnya, siswa yang menjadi tutor teman sebaya diberi materi tersendiri yaitu dengan memberikan pemantapan materi dan arahan-arahan bagaimana cara atau tehnik penyampaian materi pada temannya dan diberikan tanggung jawab penuh selama kegiatan pokok berlangsung. Dengan ini tutor sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Hal ini membantun memperkuat apa yang telah dipelajari dan diperolehnya atas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajar dengan tutor sebaya, peserta didik juga mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apa yang dipelajari dengan cara yang bermakna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Observasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan menggunakan format pengamatan/penilaian proses pembelajaran. Sedangkan evaluasi hasil pemantauan juga dilakukan secara kolaboratif dengan mengolah data yang direkam dan memaknainya serta menentukan keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan ataupun hasil sampingan dari pelaksanaan tindakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Refleksi</div>
<div style="text-align: justify;">
Refleksi siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus I dengan siklus II apakah ada peningkatan penguasaan passing atas  atau tidak. Jika belum ada, maka siklus dapat diulang kembali. Jika ada peningkatan, baik dari proses maupun hasil, maka siklus dapat dihentikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Baca juga:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul style="text-align: start;">
<li><a href="http://contohptkkenaikanpangkat.blogspot.com/2016/06/contoh-ptk-penjaskes-bab-2-kenaikan-pangkat-sd-terbaru-kelas-4-teknik-dasar-pasing-atas.html">BAB 2 PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas</a></li>
<li><a href="http://contohptkkenaikanpangkat.blogspot.com/2016/06/ptk-penjaskes-kenaikan-pangkat-sd-bab-4-terbaru-kelas-4-teknik-dasar-pasing-atas.html">BAB 4 PTK Penjaskes Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas</a></li>
</ul>
</div>

Contoh PTK Kenaikan Pangkat - Laporan PTK Penjaskes BAB 3 Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas - Berikut ini contoh...