Laporan PTK Penjaskes BAB 3 Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas

 on Thursday, June 23, 2016  

Contoh PTK Kenaikan Pangkat - Laporan PTK Penjaskes BAB 3 Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas - Berikut ini contoh laporan PTK lengkap untuk kenaikan pangkat Guru SD Kelas 5 dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS tentang Kenampakan Buatan di Indonesia melalui Penggunaan Pendekatan Pembelajaran VCT di Kelas V SD.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri ...., Kecamatan .... Kabupaten .....

2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I Tahun Pelajaran 2015/2016, yaitu dari bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Uraian Kegiatan Bulan Ke
Okt Nov Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Observasi kelas yang akan diteliti
2. Penyusunan proposal dan RPP
3. Pelaksanaan tindakan siklus I
4. Pelaksanaan tindakan siklus II
5. Penyusunan laporan hasil penelitian
Laporan PTK Penjaskes BAB 3 Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas

B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah kelas IV SD Negeri .... Kabupaten .... tahun pelajaran 2015/2016. Keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri ....  Kecamatan .... Kabupaten .... tahun pelajaran 2015/2016 dijadikan subyek  penelitian.Jumlah subyek dalam penelitian yaitu 26 orang yang atas: 16 orang berjenis laki-laki dan 10 orang berjenis kelamin perempuan.
C. Data dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:
1. Data Hasil belajar pasing atas, diperoleh dari siswa;
2. Data Aktivitas guru, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung;
3. Data Keaktivan siswa, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung;
4. Data Pelaksanaan KBM dengan bantuan tutor sebaya, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung.

D. Pengumpulan Data

Data  yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa catatan hasil pengamatan. Hasil pengamatan tersebut dikumpulkan melalui pengamatan, hasil tes siswa dan angket. Pemberian dan pengisian angket oleh siswa dilaksanakan pada pertemuan ke dua (siklus terakhir), setelah tindakan selesai.

E. Uji Validitas Data

Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam penelitian ini, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu besarnya posisi data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital.
Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data, sebagaimana dijelaskan Alwasilah (2008: 170) bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar, dan beretika.
Validitas data penelitian tindakan kelas ini diuji dengan menggunakan triangulasi, yaitu:
1. Hasil belajar pasing atas bola voli mini dianalisis dengan menggunakan triangulasi, yaitu dengan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
2. Keaktifan siswa dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
3. Aktifitas guru dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
4. Penggunaan metode bantuan tutor sebaya dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
5. Nilai hasil belajar pasing atas bola voli mini sebelum tindakan divalidasi dengan triangulasi peneliti.
6. RPP, silabus, kurikulum divalidasi dengan triangulasi dokumen.
7. Emosi siswa divalidasi dengan triangulasi kartu ceria.

F. Analisis Data

Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran. Tahapan dalam tindakan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi faktual.

2. Penyajian data
Sebelum dilakukan penyajian data sebelumnya data dianalisis sebagai berikut:
a. Hasil belajar pasing atas dianalisis dengan menghitung prestasi pencapaian siklus I dan II.
b. Keaktifan siswa dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika pembelajaran berlangsung.
c. Aktivitas guru dianalisis kelemahan dan kelebihan guru ketika pembelajaran berlangsung.
d. Penggunaan metode bantuan tutor sebaya dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika pembelajaran berlangsung.
e. Nilai hasil belajar pasing atas bola voli mini sebelum tindakan dianalisis dengan cara membandingkan nilai yang dicapai dengan KKM.
f. RPP dianalisis dengan analisis isi untuk melihat kesesuaian kompetensi dasar RPP dengan silabus dan kurikulum serta langkah-langkah pembelajarannya.
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif jelas dan informatif. Tindakan lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.

3. Penarikan kesimpulan
Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis data. Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.

G. Indikator Kinerja Penelitian
Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil pembelajaran pasing atas melalui metode tutor sebaya yang dapat dilihat pada perolehan nilai siswa kelas IV secara individual yang didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75 dan didukung dengan perolehan nilai ketuntasan secara klasikal yaitu 75%.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus, langkah-langkah dalam siklus penelitian tindakan kelas ini terdiri dari atas empat komponen, yaitu: 1) rencana,  2) tindakan, 3) observasi,  4) refleksi.
Untuk lebih jelas lihat gambar dibawah ini:

Gambar 3.1. Daur Penelitian Tindakan Kelas

Secara  terperinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Rancangan Siklus 1
a. Perencanaan/Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan adalah:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan skenario pembelajaran 
2) Menyusun lembar observasi.
3) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan.
4) Memilih 3 siswa yang dijadikan tutor yang berprestasi akademik, mempunyai kemampuan pengetahuan, pemahaman dan analisa yang baik serta kemampuan merespon permasalahan, memberikan bimbingan dan adaptasi dalam satu kelompok. Dalam setiap kelompok terdapat satu siswa sebagai seorang tutor.
5) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur seberapa  jauh penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yang dipelajari.

b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat meliputi:
1) Guru memberikan angket untuk mengetahui sejauh mana penguasaan passing atas sebelum menggunakan  metode tutur sebaya.
2) Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
3) Guru membantu peserta didik menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran.
4) Guru memimpin pemanasan. Setelah pemanasan selesai kemudian siswa di bariskan dan dibuat kelompok-kelompok yaitu 8-9 anak setiap kelompok, pada tiap kelompok ada 1 anak yang sudah bisa atau pandai melakukan gerakan  passing atas yang bertugas sebagai tutor teman sebaya.
5) Guru memberikan penghargaan bagi peserta didik  yang melakukan gerakan passing atas dengan benar.
c. Observasi 
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan menggunakan format pengamatan/penilaian proses pembelajaran. Sedangkan evaluasi hasil pemantauan juga dilakukan secara kolaboratif dengan mengolah data yang direkam dan memaknainya serta menentukan keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan ataupun hasil sampingan dari pelaksanaan tindakan.

d. Refleksi
Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi, masukan dari teman (critical friends), guru Penjas yang bersangkutan, dan kemudian dilakukan refleksi. Refleksi ini dilakukan untuk menilai tindakan yang telah diberikan. Selanjutnya mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan kelas, dengan cara berdiskusi tentang masalah yang muncul dalam pembelajaran.

2. Rancangan Siklus II
a. Perencanaan/Persiapan
Rencana tindakan untuk  siklus 2 didasari dari pelaksanaan siklus 1, pada saat pelaksanaan siklus I terdapat beberapa kelemahan, dari refleksi siklus 1, maka pada siklus 2 perlu disusun skenario pembelajaran seperti pada siklus 1 dengan beberapa perbaikan.

b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II, setiap kelompok ada 2 anak yang menjadi tutor sebaya. Pada siklus II lebih ditekankan pada fungsi sebenarnya, siswa yang menjadi tutor teman sebaya diberi materi tersendiri yaitu dengan memberikan pemantapan materi dan arahan-arahan bagaimana cara atau tehnik penyampaian materi pada temannya dan diberikan tanggung jawab penuh selama kegiatan pokok berlangsung. Dengan ini tutor sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Hal ini membantun memperkuat apa yang telah dipelajari dan diperolehnya atas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajar dengan tutor sebaya, peserta didik juga mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apa yang dipelajari dengan cara yang bermakna.

c. Observasi
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan menggunakan format pengamatan/penilaian proses pembelajaran. Sedangkan evaluasi hasil pemantauan juga dilakukan secara kolaboratif dengan mengolah data yang direkam dan memaknainya serta menentukan keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan ataupun hasil sampingan dari pelaksanaan tindakan.

d. Refleksi
Refleksi siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus I dengan siklus II apakah ada peningkatan penguasaan passing atas  atau tidak. Jika belum ada, maka siklus dapat diulang kembali. Jika ada peningkatan, baik dari proses maupun hasil, maka siklus dapat dihentikan.

Laporan PTK Penjaskes BAB 3 Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas 4.5 5 Unknown Thursday, June 23, 2016 Contoh PTK Kenaikan Pangkat - Laporan PTK Penjaskes BAB 3 Kenaikan Pangkat SD Terbaru Kelas 4 Teknik Dasar Pasing Atas - Berikut ini contoh...


No comments:

Post a Comment